Jumat, 12 Oktober 2012

Hamil dengan PAP

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny. Y GVPIVA0AhIV DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA

 







Yang Membuat

             

                                            Nia Dwi Yuliati



PROGRAM STUDI D-IV  KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN 
2012




KATA PENGANTAR


Puji syukur pada Alloh SWT karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus dengan judul manajemen kebidanan ibu hamil dengan perdarahan antepartum pada Ny. Y GVPIVA0AhIV Umur kehamilan 38 minggu 2 hari di ruang Teratai RSUD Banjarnegara tahun 2011.
Penulis berusaha menyusun presentasi kasus dengan sebaiki baiknya,dengan pengetahuan yang penulis miliki namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan presentasi kasus ini.
Dalam penyusunan presetasi kasus ini,penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih pada :
1.      Dr. Endah Kurniasih selaku direktur  RSUD Banjarnegara.
2.      Ani Hadiningsih Amk selaku CI lahan di ruang Teratai RSUD Banjarnegara
3.       Tin Utami, SST selaku pembimbing Akademik
4.      Kelompok yang telah membuat presentasi laporan kasus
Penulis manyadari bahwa presentasi kasus ini tidak sepenuhnya  sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya semoga penulisan presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan ilmu praktek kebidanan.


Banjarnegara, Maret 2011

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..iii
BAB  I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A.    Latar Belakang……………………………………………………………....1
B.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………….2
BAB II  TINJAUAN TEORI……………………………………………………………4
A.    Teori Kasus………………………………………………………………….4
B.     Teori Varney…………………………………………………………………12
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………………………………………….17
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………..30
A.    Kesimpulan………………………………………………………………….30
B.     Saran…………………………………………………………………………31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………32
           




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya (Mauldin, 1994).

Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.

Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro, 1999).

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).

Frekuensi perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S. Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur, Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan (Wiknjosastro, 1999).

Perdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Ultrasonografi merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan plasenta previa.

Plasenta Previa adalah suatu kesulitan kehamilan yang terjadi pada trimesters kedua dan ketiga kehamilan. Dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini adalah salah satu penyebab pendarahan vaginal yang paling banyak pada trimester kedua dan ketiga. Plasenta Previa biasanya digambarkan sebagai implantation dari plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix uteri).

Di Amerika Serikat plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1.000 persalinan dan mempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta previa tercatat didapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Antara tahun 1971-1975 terjadi 37 kasus plasenta previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 dari 125 persalinan.

Angka kematian maternal karena plasenta previa berkisar 0,03%. Bayi yang lahir dengan plasenta previa cenderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi yang lahir tanpa plasenta previa. Resiko kematian neonatal juga tinggi pada bayi dengan plasenta previa, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta previa.

Maternal tingkat kematian yang sekunder ke plasenta previa kira-kira 0.03%. Bayi wanita-wanita sudah takdir dengan plasenta previa untuk menimbang kurang dari bayi wanita-wanita sudah takdir tanpa plasenta previa. Resiko neonatal dapat mati/angka kematian adalah yang lebih tinggi untuk plasenta previa bayi melawan kehamilan tanpa plasenta previa.

Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding uterus. Pasien dengan solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.

Di Amerika Serikat frekwensi solusio plasenta kira-kira 1%, dan solusio plasenta yang mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12% dari jumlah kehamilan (1:830).Secara keseluruhan tingkat kematian janin pada solusio plasenta adalah 20-40%, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi tinggi pada pasien dengan riwayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta adalah bertanggung jawab untuk kira-kira 6% kematian maternal. Resiko solusio plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.


B.     TUJUAN PENULISAN

1.      TUJUAN UMUM
Penulis dapat melaksanakan manajemen kebidanan pada Ny. Y denagn perdarahan antepartum dengan menggunakan metode 7 langkah varney dengan benar.

2.      TUJUAN KHUSUS
Penulis mampu :
a.       Melaksanakan pengkajian dengan mengumpulkan data yang diperlukan pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
b.      Menginterpretasikan data dasar  pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum
c.       Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial potensial yang harus dilakukan segera pada ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
d.      Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada kasus ibu hamil sdengan perdarahan antepartum.
e.       Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
f.       Melaksanakan perencanaan yang efisiensi pada kasus ibu hamil perdarahan antepartum
g.      Mengevaluasi hasil yang diperoleh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum















BAB II
TINJAUAN TEORI

A.TEORI KASUS
1.      Definisi
Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
2.      Klasifikasi
Perdarahan antepartum dapat berasal dari:
a.       Kelainan plasenta                    : plasenta previa,solutio plasenta
b.      Bukan dari kelainan plasenta  : kelainan serviks dan vagina
3.      Frekuensi        : 3-14,3% dari persalinan

1.      PLASENTA PREVIA
a.       Definisi
Keadaan dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal)
b.      Klasifikasi
1)      Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium.
2)      Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta,di bagi tiga yaitu:
§  Plasenta previa lateralis posterior : bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
§  Plasenta previa lateralis anterior : bila menutupi ostium  bagian depan.
§  Plasenta previa marginalis:bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.
c.        Etiologi
1)      Endometrium yang inferior
2)      Chorion leave yang persisten
3)      Chorpus iuteum yang bereaksi lambat
4)      Vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan.
5)      Villi khorialis yang persisten pada desidua kapsularis.

d.      Faktor Etiologi
1)      Umur (di bawah 17 tahun,di atas 35 tahun) dan paritas di atas 4
2)      Hipoplasi endometrium, bila kawin dan hamil di umur muda
3)      Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,bekas operasi,kuretase,dan manual plasenta.
4)      Korpus Luteum bereaksi lambat,dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
5)      Tumor-tumor seperti mioma uteri,polip endometrium
6)      Kadang-kadang malnutrisi.
e.       Diagnosis dan gambaran klinis
1)      Anamnesis:
Perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2)      Inspeksi:
Perdarahan keluar pervaginam : banyak,sedikit,darah beku, ibu terlihat pucat dan anemis.
3)      Palpasi abdomen
§  Janin belum cukup bulan,fundus uteri masih rendah
§  Sering di jumpai kelainan letak
§  Bagian terbawah janin belum turun,kepala masih goyang
4)      Pemeriksaan inspekulo
5)      USG:penentuan lokasi plasenta
f.       Pengaruh plasenta previa terhasdap kehamilan dan persalinan
1)      Pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan:kelainan letak dan partus prematurus.
2)      Pengaruh plasenta previa terhadap partus:
§  Kelainan letak menyebabkan partus phatologi.
§  Bila terjadi plasenta previa lateralis,ketuban pecah atau dipecahkan akan terjadi prolaps funikuli.
§  Sering di jumpai inersia primer.
§  Perdarahan.
g.      Komplikasi plasenta previa
1)      Prolaps tali pusat
2)      Prolaps plasenta
3)      Plasenta melekat, dikeluarkan dengan manual atau kerokan
4)      Robekan jalan lahir karena tindakan
5)      Perdarahan post partum.
6)      Infeksi karena perdarahan yang banyak
7)      Bayi premature atau bayi mati.
h.      Prognosis
Kematian maternal 0,1-5%;kematian perinatal:7-25%.
i.        Penanganan:
1)      Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau untuk mengurangi kesakitan dan kematian.
2)      Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa segera lakukan rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi di lengkapi dengan:
a)      Pemasangan infuse
b)      Diantar petugas
c)      Dilengkapi keterangan /surat rujukan
d)     Dipersiapkan donor darah dan transfuse darah.
j.        Penanganan pasif:
1)      Kirim ke RS tanpa melakukan manipulasi baik rectal maupun vaginal.
2)      Apabila penilaian baik perdarahan sedikit janin masih hidup belum inpartu kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500gr maka kehamilan dipertahankan istirahat dan pemberian obat seperti spasmolitika,progestin atau progesterone.
3)      Beri obat-obatan penambah darah
4)      Cek golongan darah dan siapkan donor transfuse darah.
k.   Cara persalinan:
1)      Persalinan pervaginam
·         Amniotomi dengan syarat(plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan 4 cm/letak rendah/janin sudah meninggal)
2)      Persalinan perabdomen:
·         Plasenta prevail sentralis janin hidup/meninggal
·         Semua plasenta previa lateralis posterior karena perdarahan sulit di control
·         Plasenta previa dengan panggul sempit,letak lintang.
3)      Penanganan placenta previa lateralis dan marginalis
§  Lakukan amniotomi
§  Berikan oksitosin tiap setengah jam per drip
§  Bila belum berhasil lakukan Seksio Cesaria
4)      Penanganan plasenta previa sentralis (totalis): Lakukan Seksio Cesaria

2.      SOLUSIO PLASENTA

a.       Definisi
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b.      Klasifikasi
Menurut derajat lepasnya plasenta :
1)      Solusio plasenta parsialis: bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari perlekatannya
2)      Solusioplasenta totalis : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari perlekatannya.
3)      Prolapsus plasenta : plasenta turun ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
c.       Etiologi
Faktor yang mempengaruhi :
1)      Faktor vaskuler (80-90%) yaitu toxemia gravidarum,gromeluronefritis kronika dan hipertensi esensial.
2)      Faktor trauma :
·         Pengecilan yang tiba-tiba dari uterus pada hidramnion dan gemelli.
·         Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau pertolongan persalinan.
3)      Faktor  paritas       : sering terjadi pada multipara.
4)      Pengaruh lain        : anemia,malnutrisi, tekanan uterus pada vena cava inferior.
5)      Trauma langsung   : jatuh,kena tending.
Frekuensi               : 0,005-0,73%

d.      Diagnosa dan gejala klinis
1)      Anamnesis
·         Perasaan sakit yang tiba –tiba
·         Perdarahan  pervaginam yang sifatnya bias hebat dan sekonyong-konyong terdiri dari  darah segar dan bekuan – bekuan darah.
·         Pergerakan anak mulai hebat, kemudian pelan dan akhirnya berhenti.
·         Kepala terasa pusing, lemas, pucat, pandangan berkunang-kunang.
2)      Inspeksi
·         Ibu kelihatan anemis tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
·         Pasien gelisah seringa mengerang karena kesakitan.
·         Pucat, sianosis, keringat dingin.
·         Kelihatan darah keluar pervaginam
3)      Palpasi
·         Uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
·         Uterus  teraba tegang dan k eras seperti papan.
·         Nyeri tekan ditempat plasenta terlepas.
·         Bagian-bagian janin susah dikenali karena uterus tegang
4)      Auskultasi : sulit karena uterus tegang bila terdengar diatas 140 kemudian turun dibawah 100 dan akhirnya tidak terdengar.
5)      Pemeriksaan umum :
·         Tensi tinggi kemudian turun dan pasien jatuh syok.
·         Nadi cepat, kecil.
6)      Pemeriksaan laboratorium
·         Urin : albumin +
·         Darah : Hb menurun (anemi), periksa gol darah karena pada solution plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah (hipofibrinogemia)
7)      Pemeriksaan placenta : pada bagian yang terlepas tampak tipis dan cekung dan terdapat darah beku dibelakang placenta yang disebut hematom retroplasenter.

e.       Diagnosis banding
Plasenta previa dan rupture uteri

f.        Komplikasi
1)      Langsung
ü  Perdarahan
ü  Infeksi
ü  Emboli dan syok obstetric
2)      Tidak langsung
ü  Kontraksi uterus tidak baik,perdarahan PP
ü  Hipofibrogemia dengan perdarahan PP.
ü  Nekrosis korteks renalis menyebabkan anuria dan uremia
g.      Prognosis
1)      Terhadap ibu : mortalitas 5-10%
2)      Terhadap anak : 70-80%

h.      Terapi
1)      Lakukan rujukan ke rumah sakit dengan melakukan :
Ø  Pemasangan infuse
Ø  Tanpa melakukan pemeriksaan dalam
Ø  Diantar petugas
Ø  Mempersiapkan donor
Ø  Menyertakan surat rujukan.
2)      Terapi konservatif (ekspektatif)
Menunggu sampai perdarahan berhenti dengan observasi dan akhirnya partus spontan dengan memberikan :
Ø  Suntikan morfin subkutan
Ø  Stimulus dengan kardiotonika seperti pentazol
Ø  Tranfusi darah
3)      Terapi aktif : mencoba tindakan agar anak segera lahir dan perdarahan berhenti.
Ø  Amniotomi, pemberian oksitosin kemudian partus spontan
Ø  Bila pembukaan lengkap,kepala di H III-IV ,janin hidup lakukan ekstraksi vakum atau forsep.
Ø  SC dilakukan pada indikasi :
-          Anak hidup, pembukaan kecil.
-          Ada toxemia berat, perdarahan banyak,pembukaan kecil panggul sempit atau letak lintang.
Ø  Histerektomi dilakukan pada afibrinogemia.

Diagnosis banding antara plasenta previa dan solusio plasenta

SOLUSIO PLASENTA
PLASENTA PREVIA
KEJADIAN
Hamil tua inpartu
Hamil tua
ANAMNESA
Mendadak

Terdapat trauma

Perdarahan dengan nyeri
Perlahan, tanpa disadari

Tanpa trauma

Perdarahan tanpa nyeri
KEADAAN UMUM
Tidak sesuai dengan perdarahan
Anemis, tekana darah, nadi dan pernafasan tidak sesuai dengan perdarahan
Dapat disertai pre-eklampsia/eklampsia
Sesuai dengan perdarahan yang Nampak
PALPASI ABDOMEN
Tegang,nyeri

Bagian janin sulit diraba
Lembek tanpa rasa nyeri

Bagian janin mudah diraba
DJJ
Asfiksia sampai mati tergantung lepasnya plasenta
Asfiksia
Meninggal bila Hbs kurang 5%
PEMERIKSAAN DALAM
Ketuban tegang menonjol
Jaringan plasenta





B. TEORI VARNEY
1. PENGKAJIAN
A.Data subyektif
1. Biodata
Nama               : Ny.Y
Umur               : Resiko plasenta previa meningkat bersama umur ibu, multigrafide menurut penelitian sekitar 0,05-0,73% akan mengalami plasenta previa secara spontan bila ibu berusia di atas 35 tahun.
Agama             : Islam
Pendidikan      : SD
Pekerjaaan       : Buruh
Alamat                        : Banjarnegara

1.      Keluhan utama
a)      Keluhan yang di rasakan ibu ini pada perdarahan ante partum penderita mengeluh keluar darah warna merah segar dari jalan lahir sejak bangun tidur  gejala pertama yang membawa si sakit ke dokter atau rumah sakit adalah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan trimester keIII
b)      Perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang

2.      Riwayat penyakit
a.       Riwayat penyakit sistemik
Penyakit ibu yang menyertai kehamilan yang dapat memperparah keadaannya seperti  hipertensi kronis,varices dan kaji apakah ibu pernah mengalami riwayat plasenta previa  sebelumnya.
b.      Riwayat penyakit keluarga
Penyakit yang di derita oleh keluarga seperti hipertensi kronis yang dapat menjadi penyebab plasenta previa
3.      Riwayat obstetric
a.       Riwayat haid
Pada plasenta previa di kaji HPHT untuk mengetahui umur kehamilannya
b.      Riwayat kehamilan sekarang
Tanda plasenta previa terjadi bila ada perdarahan pervaginam tanpa nyeri yang sifatnya bisa hebat dan pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun,baru waktu ia bangun,ia merasa bahwa kainnya basah,biasanya perdarahan karena plasenta previa ini baru timbul setelah usia kehamilan 7bulan,Perdarahan plasenta previa bersifat berulang-ulang karena pergeseran antara dinding rahim dan plasenta maka regangan dinding rahim dan servix berkurang tapi dengan majunya kehamilan regangan bertambah dan menimbulkan perdarahan baru,kepala janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan letak.
c.       Pola kebiasaan sehari-hari


d.      Pola nutrisi
Kaji pola makan ibu karena wanita hamil harus benar-benar mendapat perhatian terutama mengenai kebutuhan makanny asetiap hari harus mencukupi kebutuhan ibu dan janin,dan perhatikan makanan yang bergizi yang seimbang,karena ibu hamil yang malnutrisi dapat mengakibatkan plasenta previa.
e.   Pola kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan plasenta previa harus di kaji seperti wanita perokok,minum alcohol dapat meningkatkan risiko plasenta pervia.
B.  Data obyektif

1.   Keadaan umum
Mengkaji apakah ibu tampak kesulitan atau tampak lemah atau kesadaran
Menurun.
2.Pemeriksaan umum
Periksa suhu, nadi, tekanan darah,dan respires
3.Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari head to toe
4.Pemeriksaan abdomen
Uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan,uterus teraba kepala janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan letak.
5.Pemeriksaan obstetric
·         Inspeksi
·         Palpasi
·         Auskultasi
·         Perkusi
Untuk mengetahui keadaan ibu dan janin
6.Pemeriksaan genetalia
Periksa apakah ada tanda-tanda infeksi pada genitalia,periksa perdarahan yang keluar,tidak dilakukan pemeriksaan dalam karena biasa menambah perdarahan dan kemungkinan infeksi.
C.     Data Penunjang
Di lakukan untuk mendukung penegakan diagnosa yaitu:tes laboratorium seperti
1.      Urin: albumin+
2.      Darah: Hb menurun (anemia),periksa golongan darah karena pada plasenta previa sering terjadi perdarahan hebat.
3.      USG untuk melihat jenis plasenta previa
II.INTERPRETASI DATA
1.      DiAGNOSA: ibu umur G P A hamil dengan  plasenta previa ini di dapat data yang di dapat dari pasien dan pemeriksaan fisik
2.      DATA DASAR
Data yang mendasari diagnose di atas yang di peroleh dari:
a.       Data Subyektif
1)      Pernyataan pasien tentang jumlah kehilangan darah dan  jumlah persalinan
2)      Pernyataan pasien tentang pernah tidak  mengalami plasenta previa
3)      Pernyataan pasien tentang HPHT
4)      Pernyataan pasien mengenai plasenta previa:perdarahan yang keluar dengan tidak ada rasa nyeri perut
b.   Data Obyektif
1)      Hasil pemeriksaan dalam secara hati-hati dan dilakukan dimeja bedah terdapat perdarahan dari kanalis serviksalis masih tertutup. Dan di rasakan pergerakan anak mulai hebat .
2)      Pemeriksaan umum tanda-tanda vital
·         Masalah
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya
·         Kebutuhan
Atasi kecemasan ibu dengan member support dan anjurkan ibu bed rest total

III.ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnose yang mungkin dapat terjadi bila masalah tidak segera tertangani misal pada teori plasenta previa dapat muncul diagnose potensial perdarahan,infeksi, dan syok obstetric
IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tindakan untuk mencegah terjadinya diagnose potensial yang muncul agar tidak terjadi perdarahan, infeksi,dan syok obstetric lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG dan ibu untuk bed rest total.
V.MERENCAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Membuat perencanaan untuk penanganan plasenta previa dan mencegah terjadi perdarahan, infeksi, dan syok obstetric yaitu :
1. Beritahu ibu tentang keadaannya
2. Anjurkan ibu bed rest total
3. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan
4. Pantau denyut nadi dan suhu tiap 2 kali dalam sehari serta perdarahan
5. Lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG
VI.PELAKSANAAN
Cantumkan tanggal dan jam pelaksanaan, pelaksanaan di lakukan sesuai dengan rencana yang telah di buat secara sistematis
VII.EVALUASI
Beri tanggal dan  jam evaluasi di lakukan, evaluasi merupakan hasil dari perencanaan yang telah di laksanakan apakah berhasil ada perubahan menjadi lebih baik atau lebih buruk .misal:
·         Ibu telah mengetahui keadaannya
·         Kecemasan ibu berkurang




















BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. Y UMUR 38 TAHUN GVPIVA0AhIV UMUR KEHAMILAN 38 minggu 2 hari DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RUANG TERATAI RSUD BANJARNEGARA



NO. REGISTER         : 001234
RUANG                     : Teratai
Tgl masuk                    : 15 Maret 2011                                  Pukul : 09.35 WIB
Tanggal pengkajian     : 15 Maret 2011                                                          

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Tanggal:15 Maret 2011                                                           Pukul:09.35 WIB

 
Nama                           : Ny. Y                                    Nama                           : Tn. J
Umur                           : 38 tahun                               Umur                           :40 tahun
Suku/kebangsaan        : Indonesia                              Suku/kebangsaan        : Indonesia
Agama                         : Islam                                     Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMA                                                 Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : IRT                                        Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat                        : Kecepit,RT 04/01                  Alamat                                    : Kecepit,RT 04/01



B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
1.      Alasan kunjungan ini :  Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV rujukan dari BPS Harapan Bangsa dengan perdarahan pervaginam dari jalan lahir sejak jam 05.00 WIB.
2.      Keluhan utama            : Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir sudah 10 kali ganti pembalut penuh, warna darah merah segar,perut tidak sakit sejak pukul 05.00 WIB
3.      Riwayat menstruasi :
Haid pertama  : Umur 12 tahun
Siklus              : 28 hari
Banyaknya      : Normal (3-4 x ganti softex)
Dismenorhoe   : Tidak ada
Teratur             : Iya
Lamanya         : 5-7 hari
Sifat darah      : Encer. Bau:  amis

4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :

No
Tgl.
Lahir
Usia Kehamilan
Jenis Persalinan
Tempat Persalinan
Komplikasi

Penolong

Bayi
Nifas
Umur
Ibu
Bayi
PB/BB
Jenis kelamin
Masalah
Lactase
1
11-01-1994/17thn

9bln
Spontan
Rumah
Tidak ada
Tidak ada
Dukun
50 cm/ 3000gr
Laki- laki
Tidak ada
lancar
2



2-8-1997/14 thn
9bln
Spontan
Rumah
Tidak ada
Tidak ada
Bidan
51    cm/ 3200gr
Laki-laki
Tidak ada
Lancar


3
14-2-2001/ 10thn     
9bln
Spontan
Rumah
Tdak ada
Tidak ada
Bidan
53 cm/ 3300
Laki-laki
Tidak ada
lancar
4
25-5-2009/ 2,5 thn
9bln
Spontan
BPS
Tdak ada
Tidak ada
Bidan
53 cm/ 3300
perempuan
Tidak ada
lancar
5
Hamil ini















5.      Riwayat Kehamilan ini :
·         HPHT                                      : 20-6-2010      UK : 38 minggu 2 hari
·         Taksiran persalinan/HPL         : 27-3-2011
·         Riwayat ANC                         : teratur
Periksa hamil dimana              : Bidan
Kapan                                      : 1 maret 2011
Sudah berapa kali                    : 4x
Obat/jamu yang sedang dikonsumsi   : Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu
Riwayata alergi obat : ibu mengatakan tidak alergi obat apapun
·         Keluahan- keluhan pada Trimester 1 : mual muntah
  Trimester II : Tidak ada keluhan
  Trimester III : perdarahan pervaginam
·         Pergerakan anak pertama kali :umur kehamilan 16 minggu
·         Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir :16x/24 jam
·         Imunisasi TT TT1:SD kelas 6, TTII:Capeng,  TTIII:Hamil UK 4Mgg
·         Tanda bahaya kehamilan :
-          Nyeri perut hebat :tidak ada
-          Sakit kepala berat/terus menerus :tidak ada
-          Penglihatan kabur :tidak ada
-          Perdarahan pervaginam :ada
-          Odema seluruh tubuh : tidak ada
-          Gerakan janin menghilang :tidak ada
6.      Pola kebiasaan sehari-hari :

Sebelum hamil
Selama hamil
Nutrisi (pola makan)
·       Makan :
Porsi     :…3…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur
·       Minum :…7…..gelas / hari
      Jenis:air putih,teh
·     Kebiasaan lain:tidak ada
·     Keluhan:tidak ada
·       Makan :
Porsi     :…4…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur,buah
·       Minum :…8…..gelas / hari
      Jenis:air putih,teh,susu
·     Kebiasaan lain:tidak ada
·     Keluhan:tidak ada
Eliminasi
·   BAB
Frekuensi :…1x…../hari
Konsistensi : lunak
Warna          :kekuningan
·   BAK
Frekuensi : …3-4x……./hari
Konsistensi : cair.
Warna        :     kuning jernih
Keluhan:tidak ada
·   BAB
Frekuensi :…1x…../hari
Konsistensi : agak keras
Warna          :hitam kekuningan
·   BAK
Frekuensi : …4-5x……./hari
Konsistensi : cair.
      Warna        :      kuning jernih
Keluhan:tidak ada
Seksualitas
2-3kali / minggu
Keluhan:tidak ada
1-2kali / minggu
Keluhan:tidak ada
Personal hygiene
·   Mandi  :2x/hari
·   Keramas :2x./minggu
·   Ganti pakaian : 2-3x/hari
·   Keluhan:tidak ada
·   Mandi  :2x/hari
·   Keramas : 2x/minggu
·   Ganti pakaian : 2-3x/hari
·   Keluhan:tidak ada.
Aktivitas sehari-hari
Memasak,mencuci,mengepel,menyapu
Memasak,menyapu
Istirahat
Siang 2 jam
Keluhan:tidak ada
Malam 7-8jam
Keluhan:tidak ada
Siang 1 jam
Keluhan:tidak ada
Malam 6-7 jam
Keluhan:tidak ada


7. Riwayat kesehatan sekarang :

Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.

8.Riwayat kesehatan dahulu :

Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.

9.Riwayat kesehatan keluarga :

Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi kehamilannya seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS. Dalam keluarga istri atau suami tidak ada riwayat anak kembar.

10.Riwayat perkawinan:
§  Status perkawinan : Syah, Kawin : 1 kali
§  Kawin I : Umur 20 tahun ,dengan suami umur 22 tahun
Lamanya : 18 tahun, anak : 4 orang
11. Riwayat Psikososial :
§  Kehamilan ini                                                              : diinginkan
§  Kekhawatiran khusus dalam kehamilan ini                 : Ada,Ibu mengatakan takut mengalami keguguran
§  Reaksi suami dan keluarga terhadap kehamilan ini    : Senang
§  Dukungan keluarga                                                     : Mendukung
§  Pengambil keputusan dalam keluarga                         : Suami

12.Riwayat KB
Jenis KB
Pasang tahun
Oleh
Lepas tahun
Oleh
Alasan
1. sentik 3bln
1994
Bidan
1996
Bidan
Ingin mempunyai anak ke-2
2. Implan 3thn
1997
Bidan
2000
bidan
Ingin mempunyai anak ke-3
3.IUD 8thn
2001
Bidan
2008
bidan
Ingin ganti cara yaitu  pasang implant
4.riwayat Implan gagal thn 2010









13.Riwayat status social ekonomi :
§  Hubungan ibu dengan keluarga di masyarakat : Baik
§  Penghasilan : ± Rp. 700.000,00/bulan
§  Tabungan ibu bersalin : Ada,sudah di persiapkan



D.    PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
PEMERIKSAAN UMUM
            Keadaan umum                       : Lemah
            Keadaan Emosional                : Stabil
            Kesadaran                               : Compos mentis
            Tanda-tanda vital
            Tekanan darah                         : 90/70 mmhg
            Denyut nadi                            : 60x/menit
            Pernafasan                               : 24x/menit
            Suhu                                        : 36˚C
                        Tinggi badan                           : 160 cm
                        LILA                                       : 25 cm
                        Berat badan sebelum hamil     : 53 kg
                        Berat badan sekarang              : 63 kg
           
            PEMERIKSAAN KHUSUS
           
Kepala : Mesochepal
                        Muka/wajah : Tidak odema
                        Lain-lain : Tidak ada
            Mata
                        Kelopak mata : Tidak odema
                        Konjungtiva : Merah muda
                        Sklera : Putih
                        Lain-lain : Tidak ada
            Hidung
                        Sekret : Tidak ada
                        Polip : Tidak ada
                        Lain-lain : Tidak ada
            Telinga
                        Serumen : Tidak ada
                        Lain-lain : Tiadak ada
            Mulut
                        Bibir : Tidak kering
                        Gigi : Tidak ada caries dan tidak berlubang
                        Lain-lain : Tidak ada
            Leher
                        Kelenjar tiroid : Tiadak ada pembesaran
                        Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Lain-lain : Tidak ada
Dada
Payudara :
            Pembesaran : Ada
            Putting susu : Menonjol
            Simetris : Iya
            Benjolan : Tidak ada
            Pengeluaran : Ada,kolostrum
            Areola : Menghitam
            Rasa nyeri : Tidak ada
            Lain-lain : Tidak ada
Abdomen
            Pembesaran : Ada, sesuai umur kehamilan
            Benjolan abnormal : Tidak ada
            Bekas luka operasi : Tidak ada
            Kandung kemih : Kosong
            Strie/Linea gravidarum : Ada
            Gerakan janin : Ada
Palpasi uterus
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II: kanan       : teraba keras,memanjang seperti ada tahanan
                   Kiri           : teraba bagian kecil-kecil janin
            Leopold III : teraba keras,bulat,melenting masih dapat digoyang  
            Leopold IV: konvergen(belum masuk PAP)
TFU     : 30 Cm
TBJ      : 2790 gram
Penurunan bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ                              : ada
Frekuensi                     :135x/menit
Punctum maksimum    : kanan bawah pusat
Ano-genital :
            Perineum                     : tidak ada bekas luka parut
            Vulva vagina               : tidak oedema
            Tanda Chadwick         : ada
            Pengeluaran                 : ada, darah warna : merah segar
            Anus : hemoroid         : tidak ada
            Varises dan odema      : Tidak ada
            Lain-lain                      : Tidak ada
Posisi tulang belakang : Lordosis gravidarum
Extremitas  atas : oedema :  tidak ada
                                    Kebersihan : bersih
                                    Warna jari dan kuku : merah muda
                                    Turgor : baik
                                    Kekakuan otot dan sendi : tidak ada
                                    Kemerahan : tidak ada
                                    Lain- lain : tidak ada
Extremitas bawah : oedema : tidak ada
                                    Kebersihan : bersih
                                    Warna jari dan kuku : merah muda
                                    Turgor : baik
                                    Kekakuan otot dan sendi : tidak ada
                                    Kemerahan : tidak ada
                                    Varises : tidak ada
                                    Refleks  patella : kanan ada positif, kiri ada positif

E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB : 10 gr%
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.

II. INTEPRETASI DATA

·         Diagnosa : Ny. Y umur 38 tahun  GVPIVA0AhIV  hamil 37 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra uterin  presentasi belakang kepala dengan plasenta previa totalis.
Data Dasar :
DS :  
-          Ibu mengatakan bernama Ny. Y
-          Ibu mengatakan berusia 38 tahun
-          Ibu mengatakan ini kehamilan kelima, sudah pernah melahirkan empat kali, tidak pernah keguguran, anak hidup empat orang
-          Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak pukul 05.00 WIB
DO :
a. Pada pemeriksaan palpasi
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II: kanan       : teraba keras,memanjang seperti ada tahanan
                   Kiri           : teraba bagian kecil-kecil janin
            Leopold III : teraba keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
            Leopold IV: konvergen (belum masuk PAP)
TFU     : 30 Cm
TBJ      : 2790 gram
Penurunan bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ                              : ada
Frekuensi                     :135x/menit
Punctum maksimum    : kanan bawah pusat

b. Tampak perdarahan banyak .± 520 cc, darah berwarna merah segar (tidak menggumpal) dan baunya amis

c. Hasil pemeriksaan USG.
ü  HB : 10 gr%
ü  Golongan darah : A
ü  Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
·         Masalah : Ibu mengatakan merasa cemas,dan ibu mengalami anemia ringan
·         Kebutuhan : Atasi rasa cemas ibu dan atasi anemia ringan


III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Anemia sedang,Syok hemoraghie,Gawat Janin

IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito


V.                PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
2. Observasi pengeluaran perdarahan pervaginam,TTV,DJJ,His
3. Anjurkan ibu untuk miring
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
6. Siapkan pasien untuk tindakan SC Cito
7. Beri inform consent pada pasien dan keluarga
8. Siapkan donor darah golongan darah A
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.



VI.             PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Maret 2011                                                   Pukul : 09.45 WIB

1.      Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.
Menjelaskan kondisi ibu dan kehamilannya yang mengalami komplikasi pada implantasi plasenta.
2.   Mengobservasi pengeluaran pervaginam,TTV,DJJ,dan His
3.   Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
yang lebih banyak karena tidak menekan aorta.
4.   Memberikan dukungan psikologis pada ibu.
Menganjurkan teknik relaksasi pada ibu pada saat tidak ada his atau kontraksi untuk mendapatkan kenyamanan dengan melibatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan psikologis ibu.
5.Memasang infuse RL pada tangan kiri dengan tetesan 24 tetes x/menit dan memasang DC untuk membantu ibu melancarkan BAK.
6. Menyiapkan pasien untuk tindakan SC Cito dengan cara :
-          Mengganti pakaian pasien dengan menggunakan pakaian operasi
-          Memberikan dukungan pada ibu agar ibu tidak merasa cemas dan takut dalam menghadapi operasi.
7.      Memberi inform consent pada pasien dan keluarga untuk memastikan bahwa pasien bersedia untuk melakukan tindakan operasi.
8.      Menyiapkan donor darah dengan golongan darah A
9.      Melakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk melakukan tindakan operasi.
.

2.      EVALUASI
Tanggal : 15 Maret 2011                                       Pukul : 10.30 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
Jam
TD
N
S
R
DJJ
Perdarahan
His
Frekuensi
09.45
90/70
62
36
24
135
500cc
4x
30 detik
10.15
90/60
65

24
138
510cc
4x
40 detik
10.45
90/70
65
36
22
140
520cc
5x
45 detik
11.15
90/70
70

20
138
530cc
5x
45 detik

3.Ibu bersedia untuk bedrest dan miring kiri.
4. Ibu bersedia untuk melakukan teknik relaksasi sesuai dengan yang diajarkan.
5. Infus RL telah di pasang pada tangan sebelah kiri dengan tetesan 24 tetes x/menit dan DC pun telah terpasang.
6. Pasien telah siap untuk melakukan tindakan operasi.
7. Inform consent telah diberikan,ibu bersedia untuk melakukan operasi.
8. Darah telah tersedia 4 kolf
9. Rencana SC jam 11.45 WIB.














PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan plasenta previa totalis pada Ny. Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV di RSUD Banjarnegara pada tanggal 15 Maret 2011 dapat disimpulkan :
1.      Asuhan kebidanan pada Ny. Y dengan plasenta previa totalis di ruang teratai RSUD Banjarnegara menggunakan penerapan manajemen 7 langkah varney.
2.      Pada kasusn Ny. Y ditemukan gejala plasenta previa totalis yaitu keluarnya darah pervaginam berwarna merah segar tanpa disertai rasa sakit. Diagnosa kebidanan yang ditemukan adalah Ny.Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV umur kehamilan 38 minggu 2 hari dengan plasenta previa totalis permasalahan yang ditemukan adalah ibu cermas dan takut akan kehamilannya serta kebutuhan yang perlukan pada Ny.Y yaitu mengatasi rasa cemas ibu dan mengatasi anemia.
3.      Diagnosa potensial pada Ny.Y yaitu potensial terjadi anemia berat dan syok hipovolemik dengan mengacu pada dasar yaitu ibu mengatakan keluar darah merah segar tanpa rasa sakit dari jalan lahirnya.
4.      Tindakan antisipasi akebutuhan segera yang penulis lakukan pada kasus Ny.Y yaitu tidur baring ( bed rest) dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
5.      Tahap perencanaan pada Ny.Y adalah observasi KU, TTV, perdarahan, anjurkan ibu untuk bed rest, pemberian infuse RL serta libatkan keluarga dalam perawatan ibu dan lakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk pemeriksaan USG, hal ini sesuai dengan teori.
6.      Tahap pelaksanaan yang penulis lakukan pada Ny. Y sudah sesuai pada teori yang ada, dan kolaborasi dengan dokter SPOG telah dilakukan dan hasil USG adalah keadaan janin baik dan letak plasenta menutupi seluruh jalan lahir ibu.
7.      Evaluasi didapatkan dengan pelaksanaan tindakan yang menunjukkan dampak positif bagi pasien yaitu pdengan pemberian terapi. Pada kasus ini didapatkan hasil akhir pengakhiran kehamilan dengan seksio sesaria.

B.     SARAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan menyeluruh pada ibu hamil dengan plasenta previa totalis makaS penulis memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk klien dan keluarga
a. Saran- saran yang diberikan oleh petugas kesehatan supaya lebih diperhatikan dan dilaksanakan secara optimal sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan.
b. Dorongan atau dukungan dan partisipasi keluarga dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien hendaknya lebih ditingkatkan sehingga klien lebih merasakan keberadaannya dalam keluarga
2. Untuk RSUD Banjarnegara
Diharapkan agar RSUD Banjarnegara tetap menjaga kualitas pelayanan kebidanan, terutama dalam penanganan plasenta previa totalis
1.Untuk mahasiswa
Para mahasiswa diharapkan agar mberusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai dengan teori dalam menangani ibu hamil dengan plasenta previa totalis.
2.   Untuk pembaca
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.






DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Pritchard,Helman.1981.Patologi Obstetri.Bandung:Elstar offset
Nughraeny,Esti.2009.Asuhan Kebidanan Patologi.Jogjakarta:Pustaka Rihama

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL Ny. Y GVPIVA0AhIV DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA

 







Yang Membuat

1.               Iik Hikmawatun Amalah        (09/1129/B/0042)
2.               Kiki Andrianti                         (09/1138/B/0051)
3.               Nia Dwi Yuliati                      (09/1160/B/0073)
4.               Ratih Padmasari                      (10/1799/B/0127)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
2010-2011
KATA PENGANTAR


Puji syukur pada Alloh SWT karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus dengan judul manajemen kebidanan ibu hamil dengan perdarahan antepartum pada Ny. Y GVPIVA0AhIV Umur kehamilan 38 minggu 2 hari di ruang Teratai RSUD Banjarnegara tahun 2011.
Penulis berusaha menyusun presentasi kasus dengan sebaiki baiknya,dengan pengetahuan yang penulis miliki namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan presentasi kasus ini.
Dalam penyusunan presetasi kasus ini,penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih pada :
1.      Dr. Endah Kurniasih selaku direktur  RSUD Banjarnegara.
2.      Ani Hadiningsih Amk selaku CI lahan di ruang Teratai RSUD Banjarnegara
3.       Tin Utami, SST selaku pembimbing Akademik
4.      Kelompok yang telah membuat presentasi laporan kasus
Penulis manyadari bahwa presentasi kasus ini tidak sepenuhnya  sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya semoga penulisan presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan ilmu praktek kebidanan.


Banjarnegara, Maret 2011

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..iii
BAB  I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A.    Latar Belakang……………………………………………………………....1
B.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………….2
BAB II  TINJAUAN TEORI……………………………………………………………4
A.    Teori Kasus………………………………………………………………….4
B.     Teori Varney…………………………………………………………………12
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………………………………………….17
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………..30
A.    Kesimpulan………………………………………………………………….30
B.     Saran…………………………………………………………………………31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………32
           




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya (Mauldin, 1994).

Langkah utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.

Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro, 1999).

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).

Frekuensi perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S. Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur, Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan (Wiknjosastro, 1999).

Perdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Ultrasonografi merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan plasenta previa.

Plasenta Previa adalah suatu kesulitan kehamilan yang terjadi pada trimesters kedua dan ketiga kehamilan. Dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini adalah salah satu penyebab pendarahan vaginal yang paling banyak pada trimester kedua dan ketiga. Plasenta Previa biasanya digambarkan sebagai implantation dari plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix uteri).

Di Amerika Serikat plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1.000 persalinan dan mempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta previa tercatat didapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Antara tahun 1971-1975 terjadi 37 kasus plasenta previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 dari 125 persalinan.

Angka kematian maternal karena plasenta previa berkisar 0,03%. Bayi yang lahir dengan plasenta previa cenderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi yang lahir tanpa plasenta previa. Resiko kematian neonatal juga tinggi pada bayi dengan plasenta previa, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta previa.

Maternal tingkat kematian yang sekunder ke plasenta previa kira-kira 0.03%. Bayi wanita-wanita sudah takdir dengan plasenta previa untuk menimbang kurang dari bayi wanita-wanita sudah takdir tanpa plasenta previa. Resiko neonatal dapat mati/angka kematian adalah yang lebih tinggi untuk plasenta previa bayi melawan kehamilan tanpa plasenta previa.

Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding uterus. Pasien dengan solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.

Di Amerika Serikat frekwensi solusio plasenta kira-kira 1%, dan solusio plasenta yang mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12% dari jumlah kehamilan (1:830).Secara keseluruhan tingkat kematian janin pada solusio plasenta adalah 20-40%, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi tinggi pada pasien dengan riwayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta adalah bertanggung jawab untuk kira-kira 6% kematian maternal. Resiko solusio plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.


B.     TUJUAN PENULISAN

1.      TUJUAN UMUM
Penulis dapat melaksanakan manajemen kebidanan pada Ny. Y denagn perdarahan antepartum dengan menggunakan metode 7 langkah varney dengan benar.

2.      TUJUAN KHUSUS
Penulis mampu :
a.       Melaksanakan pengkajian dengan mengumpulkan data yang diperlukan pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
b.      Menginterpretasikan data dasar  pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum
c.       Mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial potensial yang harus dilakukan segera pada ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
d.      Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada kasus ibu hamil sdengan perdarahan antepartum.
e.       Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
f.       Melaksanakan perencanaan yang efisiensi pada kasus ibu hamil perdarahan antepartum
g.      Mengevaluasi hasil yang diperoleh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum















BAB II
TINJAUAN TEORI

A.TEORI KASUS
1.      Definisi
Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
2.      Klasifikasi
Perdarahan antepartum dapat berasal dari:
a.       Kelainan plasenta                    : plasenta previa,solutio plasenta
b.      Bukan dari kelainan plasenta  : kelainan serviks dan vagina
3.      Frekuensi        : 3-14,3% dari persalinan

1.      PLASENTA PREVIA
a.       Definisi
Keadaan dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal)
b.      Klasifikasi
1)      Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium.
2)      Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta,di bagi tiga yaitu:
§  Plasenta previa lateralis posterior : bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
§  Plasenta previa lateralis anterior : bila menutupi ostium  bagian depan.
§  Plasenta previa marginalis:bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta.
c.        Etiologi
1)      Endometrium yang inferior
2)      Chorion leave yang persisten
3)      Chorpus iuteum yang bereaksi lambat
4)      Vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan.
5)      Villi khorialis yang persisten pada desidua kapsularis.

d.      Faktor Etiologi
1)      Umur (di bawah 17 tahun,di atas 35 tahun) dan paritas di atas 4
2)      Hipoplasi endometrium, bila kawin dan hamil di umur muda
3)      Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,bekas operasi,kuretase,dan manual plasenta.
4)      Korpus Luteum bereaksi lambat,dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
5)      Tumor-tumor seperti mioma uteri,polip endometrium
6)      Kadang-kadang malnutrisi.
e.       Diagnosis dan gambaran klinis
1)      Anamnesis:
Perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2)      Inspeksi:
Perdarahan keluar pervaginam : banyak,sedikit,darah beku, ibu terlihat pucat dan anemis.
3)      Palpasi abdomen
§  Janin belum cukup bulan,fundus uteri masih rendah
§  Sering di jumpai kelainan letak
§  Bagian terbawah janin belum turun,kepala masih goyang
4)      Pemeriksaan inspekulo
5)      USG:penentuan lokasi plasenta
f.       Pengaruh plasenta previa terhasdap kehamilan dan persalinan
1)      Pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan:kelainan letak dan partus prematurus.
2)      Pengaruh plasenta previa terhadap partus:
§  Kelainan letak menyebabkan partus phatologi.
§  Bila terjadi plasenta previa lateralis,ketuban pecah atau dipecahkan akan terjadi prolaps funikuli.
§  Sering di jumpai inersia primer.
§  Perdarahan.
g.      Komplikasi plasenta previa
1)      Prolaps tali pusat
2)      Prolaps plasenta
3)      Plasenta melekat, dikeluarkan dengan manual atau kerokan
4)      Robekan jalan lahir karena tindakan
5)      Perdarahan post partum.
6)      Infeksi karena perdarahan yang banyak
7)      Bayi premature atau bayi mati.
h.      Prognosis
Kematian maternal 0,1-5%;kematian perinatal:7-25%.
i.        Penanganan:
1)      Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau untuk mengurangi kesakitan dan kematian.
2)      Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa segera lakukan rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi di lengkapi dengan:
a)      Pemasangan infuse
b)      Diantar petugas
c)      Dilengkapi keterangan /surat rujukan
d)     Dipersiapkan donor darah dan transfuse darah.
j.        Penanganan pasif:
1)      Kirim ke RS tanpa melakukan manipulasi baik rectal maupun vaginal.
2)      Apabila penilaian baik perdarahan sedikit janin masih hidup belum inpartu kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500gr maka kehamilan dipertahankan istirahat dan pemberian obat seperti spasmolitika,progestin atau progesterone.
3)      Beri obat-obatan penambah darah
4)      Cek golongan darah dan siapkan donor transfuse darah.
k.   Cara persalinan:
1)      Persalinan pervaginam
·         Amniotomi dengan syarat(plasenta previa lateralis/marginalis dengan pembukaan 4 cm/letak rendah/janin sudah meninggal)
2)      Persalinan perabdomen:
·         Plasenta prevail sentralis janin hidup/meninggal
·         Semua plasenta previa lateralis posterior karena perdarahan sulit di control
·         Plasenta previa dengan panggul sempit,letak lintang.
3)      Penanganan placenta previa lateralis dan marginalis
§  Lakukan amniotomi
§  Berikan oksitosin tiap setengah jam per drip
§  Bila belum berhasil lakukan Seksio Cesaria
4)      Penanganan plasenta previa sentralis (totalis): Lakukan Seksio Cesaria

2.      SOLUSIO PLASENTA

a.       Definisi
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. Biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b.      Klasifikasi
Menurut derajat lepasnya plasenta :
1)      Solusio plasenta parsialis: bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari perlekatannya
2)      Solusioplasenta totalis : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari perlekatannya.
3)      Prolapsus plasenta : plasenta turun ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
c.       Etiologi
Faktor yang mempengaruhi :
1)      Faktor vaskuler (80-90%) yaitu toxemia gravidarum,gromeluronefritis kronika dan hipertensi esensial.
2)      Faktor trauma :
·         Pengecilan yang tiba-tiba dari uterus pada hidramnion dan gemelli.
·         Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau pertolongan persalinan.
3)      Faktor  paritas       : sering terjadi pada multipara.
4)      Pengaruh lain        : anemia,malnutrisi, tekanan uterus pada vena cava inferior.
5)      Trauma langsung   : jatuh,kena tending.
Frekuensi               : 0,005-0,73%

d.      Diagnosa dan gejala klinis
1)      Anamnesis
·         Perasaan sakit yang tiba –tiba
·         Perdarahan  pervaginam yang sifatnya bias hebat dan sekonyong-konyong terdiri dari  darah segar dan bekuan – bekuan darah.
·         Pergerakan anak mulai hebat, kemudian pelan dan akhirnya berhenti.
·         Kepala terasa pusing, lemas, pucat, pandangan berkunang-kunang.
2)      Inspeksi
·         Ibu kelihatan anemis tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
·         Pasien gelisah seringa mengerang karena kesakitan.
·         Pucat, sianosis, keringat dingin.
·         Kelihatan darah keluar pervaginam
3)      Palpasi
·         Uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
·         Uterus  teraba tegang dan k eras seperti papan.
·         Nyeri tekan ditempat plasenta terlepas.
·         Bagian-bagian janin susah dikenali karena uterus tegang
4)      Auskultasi : sulit karena uterus tegang bila terdengar diatas 140 kemudian turun dibawah 100 dan akhirnya tidak terdengar.
5)      Pemeriksaan umum :
·         Tensi tinggi kemudian turun dan pasien jatuh syok.
·         Nadi cepat, kecil.
6)      Pemeriksaan laboratorium
·         Urin : albumin +
·         Darah : Hb menurun (anemi), periksa gol darah karena pada solution plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah (hipofibrinogemia)
7)      Pemeriksaan placenta : pada bagian yang terlepas tampak tipis dan cekung dan terdapat darah beku dibelakang placenta yang disebut hematom retroplasenter.

e.       Diagnosis banding
Plasenta previa dan rupture uteri

f.        Komplikasi
1)      Langsung
ü  Perdarahan
ü  Infeksi
ü  Emboli dan syok obstetric
2)      Tidak langsung
ü  Kontraksi uterus tidak baik,perdarahan PP
ü  Hipofibrogemia dengan perdarahan PP.
ü  Nekrosis korteks renalis menyebabkan anuria dan uremia
g.      Prognosis
1)      Terhadap ibu : mortalitas 5-10%
2)      Terhadap anak : 70-80%

h.      Terapi
1)      Lakukan rujukan ke rumah sakit dengan melakukan :
Ø  Pemasangan infuse
Ø  Tanpa melakukan pemeriksaan dalam
Ø  Diantar petugas
Ø  Mempersiapkan donor
Ø  Menyertakan surat rujukan.
2)      Terapi konservatif (ekspektatif)
Menunggu sampai perdarahan berhenti dengan observasi dan akhirnya partus spontan dengan memberikan :
Ø  Suntikan morfin subkutan
Ø  Stimulus dengan kardiotonika seperti pentazol
Ø  Tranfusi darah
3)      Terapi aktif : mencoba tindakan agar anak segera lahir dan perdarahan berhenti.
Ø  Amniotomi, pemberian oksitosin kemudian partus spontan
Ø  Bila pembukaan lengkap,kepala di H III-IV ,janin hidup lakukan ekstraksi vakum atau forsep.
Ø  SC dilakukan pada indikasi :
-          Anak hidup, pembukaan kecil.
-          Ada toxemia berat, perdarahan banyak,pembukaan kecil panggul sempit atau letak lintang.
Ø  Histerektomi dilakukan pada afibrinogemia.

Diagnosis banding antara plasenta previa dan solusio plasenta

SOLUSIO PLASENTA
PLASENTA PREVIA
KEJADIAN
Hamil tua inpartu
Hamil tua
ANAMNESA
Mendadak

Terdapat trauma

Perdarahan dengan nyeri
Perlahan, tanpa disadari

Tanpa trauma

Perdarahan tanpa nyeri
KEADAAN UMUM
Tidak sesuai dengan perdarahan
Anemis, tekana darah, nadi dan pernafasan tidak sesuai dengan perdarahan
Dapat disertai pre-eklampsia/eklampsia
Sesuai dengan perdarahan yang Nampak
PALPASI ABDOMEN
Tegang,nyeri

Bagian janin sulit diraba
Lembek tanpa rasa nyeri

Bagian janin mudah diraba
DJJ
Asfiksia sampai mati tergantung lepasnya plasenta
Asfiksia
Meninggal bila Hbs kurang 5%
PEMERIKSAAN DALAM
Ketuban tegang menonjol
Jaringan plasenta





B. TEORI VARNEY
1. PENGKAJIAN
A.Data subyektif
1. Biodata
Nama               : Ny.Y
Umur               : Resiko plasenta previa meningkat bersama umur ibu, multigrafide menurut penelitian sekitar 0,05-0,73% akan mengalami plasenta previa secara spontan bila ibu berusia di atas 35 tahun.
Agama             : Islam
Pendidikan      : SD
Pekerjaaan       : Buruh
Alamat                        : Banjarnegara

1.      Keluhan utama
a)      Keluhan yang di rasakan ibu ini pada perdarahan ante partum penderita mengeluh keluar darah warna merah segar dari jalan lahir sejak bangun tidur  gejala pertama yang membawa si sakit ke dokter atau rumah sakit adalah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan trimester keIII
b)      Perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang

2.      Riwayat penyakit
a.       Riwayat penyakit sistemik
Penyakit ibu yang menyertai kehamilan yang dapat memperparah keadaannya seperti  hipertensi kronis,varices dan kaji apakah ibu pernah mengalami riwayat plasenta previa  sebelumnya.
b.      Riwayat penyakit keluarga
Penyakit yang di derita oleh keluarga seperti hipertensi kronis yang dapat menjadi penyebab plasenta previa
3.      Riwayat obstetric
a.       Riwayat haid
Pada plasenta previa di kaji HPHT untuk mengetahui umur kehamilannya
b.      Riwayat kehamilan sekarang
Tanda plasenta previa terjadi bila ada perdarahan pervaginam tanpa nyeri yang sifatnya bisa hebat dan pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun,baru waktu ia bangun,ia merasa bahwa kainnya basah,biasanya perdarahan karena plasenta previa ini baru timbul setelah usia kehamilan 7bulan,Perdarahan plasenta previa bersifat berulang-ulang karena pergeseran antara dinding rahim dan plasenta maka regangan dinding rahim dan servix berkurang tapi dengan majunya kehamilan regangan bertambah dan menimbulkan perdarahan baru,kepala janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan letak.
c.       Pola kebiasaan sehari-hari


d.      Pola nutrisi
Kaji pola makan ibu karena wanita hamil harus benar-benar mendapat perhatian terutama mengenai kebutuhan makanny asetiap hari harus mencukupi kebutuhan ibu dan janin,dan perhatikan makanan yang bergizi yang seimbang,karena ibu hamil yang malnutrisi dapat mengakibatkan plasenta previa.
e.   Pola kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan plasenta previa harus di kaji seperti wanita perokok,minum alcohol dapat meningkatkan risiko plasenta pervia.
B.  Data obyektif

1.   Keadaan umum
Mengkaji apakah ibu tampak kesulitan atau tampak lemah atau kesadaran
Menurun.
2.Pemeriksaan umum
Periksa suhu, nadi, tekanan darah,dan respires
3.Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari head to toe
4.Pemeriksaan abdomen
Uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan,uterus teraba kepala janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan letak.
5.Pemeriksaan obstetric
·         Inspeksi
·         Palpasi
·         Auskultasi
·         Perkusi
Untuk mengetahui keadaan ibu dan janin
6.Pemeriksaan genetalia
Periksa apakah ada tanda-tanda infeksi pada genitalia,periksa perdarahan yang keluar,tidak dilakukan pemeriksaan dalam karena biasa menambah perdarahan dan kemungkinan infeksi.
C.     Data Penunjang
Di lakukan untuk mendukung penegakan diagnosa yaitu:tes laboratorium seperti
1.      Urin: albumin+
2.      Darah: Hb menurun (anemia),periksa golongan darah karena pada plasenta previa sering terjadi perdarahan hebat.
3.      USG untuk melihat jenis plasenta previa
II.INTERPRETASI DATA
1.      DiAGNOSA: ibu umur G P A hamil dengan  plasenta previa ini di dapat data yang di dapat dari pasien dan pemeriksaan fisik
2.      DATA DASAR
Data yang mendasari diagnose di atas yang di peroleh dari:
a.       Data Subyektif
1)      Pernyataan pasien tentang jumlah kehilangan darah dan  jumlah persalinan
2)      Pernyataan pasien tentang pernah tidak  mengalami plasenta previa
3)      Pernyataan pasien tentang HPHT
4)      Pernyataan pasien mengenai plasenta previa:perdarahan yang keluar dengan tidak ada rasa nyeri perut
b.   Data Obyektif
1)      Hasil pemeriksaan dalam secara hati-hati dan dilakukan dimeja bedah terdapat perdarahan dari kanalis serviksalis masih tertutup. Dan di rasakan pergerakan anak mulai hebat .
2)      Pemeriksaan umum tanda-tanda vital
·         Masalah
Ibu merasa cemas dengan kehamilannya
·         Kebutuhan
Atasi kecemasan ibu dengan member support dan anjurkan ibu bed rest total

III.ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnose yang mungkin dapat terjadi bila masalah tidak segera tertangani misal pada teori plasenta previa dapat muncul diagnose potensial perdarahan,infeksi, dan syok obstetric
IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tindakan untuk mencegah terjadinya diagnose potensial yang muncul agar tidak terjadi perdarahan, infeksi,dan syok obstetric lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG dan ibu untuk bed rest total.
V.MERENCAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Membuat perencanaan untuk penanganan plasenta previa dan mencegah terjadi perdarahan, infeksi, dan syok obstetric yaitu :
1. Beritahu ibu tentang keadaannya
2. Anjurkan ibu bed rest total
3. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan
4. Pantau denyut nadi dan suhu tiap 2 kali dalam sehari serta perdarahan
5. Lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG
VI.PELAKSANAAN
Cantumkan tanggal dan jam pelaksanaan, pelaksanaan di lakukan sesuai dengan rencana yang telah di buat secara sistematis
VII.EVALUASI
Beri tanggal dan  jam evaluasi di lakukan, evaluasi merupakan hasil dari perencanaan yang telah di laksanakan apakah berhasil ada perubahan menjadi lebih baik atau lebih buruk .misal:
·         Ibu telah mengetahui keadaannya
·         Kecemasan ibu berkurang




















BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. Y UMUR 38 TAHUN GVPIVA0AhIV UMUR KEHAMILAN 38 minggu 2 hari DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RUANG TERATAI RSUD BANJARNEGARA



NO. REGISTER         : 001234
RUANG                     : Teratai
Tgl masuk                    : 15 Maret 2011                                  Pukul : 09.35 WIB
Tanggal pengkajian     : 15 Maret 2011                                                          

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Tanggal:15 Maret 2011                                                           Pukul:09.35 WIB

 
Nama                           : Ny. Y                                    Nama                           : Tn. J
Umur                           : 38 tahun                               Umur                           :40 tahun
Suku/kebangsaan        : Indonesia                              Suku/kebangsaan        : Indonesia
Agama                         : Islam                                     Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMA                                                 Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : IRT                                        Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat                        : Kecepit,RT 04/01                  Alamat                                    : Kecepit,RT 04/01



B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
1.      Alasan kunjungan ini :  Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV rujukan dari BPS Harapan Bangsa dengan perdarahan pervaginam dari jalan lahir sejak jam 05.00 WIB.
2.      Keluhan utama            : Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir sudah 10 kali ganti pembalut penuh, warna darah merah segar,perut tidak sakit sejak pukul 05.00 WIB
3.      Riwayat menstruasi :
Haid pertama  : Umur 12 tahun
Siklus              : 28 hari
Banyaknya      : Normal (3-4 x ganti softex)
Dismenorhoe   : Tidak ada
Teratur             : Iya
Lamanya         : 5-7 hari
Sifat darah      : Encer. Bau:  amis

4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :

No
Tgl.
Lahir
Usia Kehamilan
Jenis Persalinan
Tempat Persalinan
Komplikasi

Penolong

Bayi
Nifas
Umur
Ibu
Bayi
PB/BB
Jenis kelamin
Masalah
Lactase
1
11-01-1994/17thn

9bln
Spontan
Rumah
Tidak ada
Tidak ada
Dukun
50 cm/ 3000gr
Laki- laki
Tidak ada
lancar
2



2-8-1997/14 thn
9bln
Spontan
Rumah
Tidak ada
Tidak ada
Bidan
51    cm/ 3200gr
Laki-laki
Tidak ada
Lancar


3
14-2-2001/ 10thn     
9bln
Spontan
Rumah
Tdak ada
Tidak ada
Bidan
53 cm/ 3300
Laki-laki
Tidak ada
lancar
4
25-5-2009/ 2,5 thn
9bln
Spontan
BPS
Tdak ada
Tidak ada
Bidan
53 cm/ 3300
perempuan
Tidak ada
lancar
5
Hamil ini















5.      Riwayat Kehamilan ini :
·         HPHT                                      : 20-6-2010      UK : 38 minggu 2 hari
·         Taksiran persalinan/HPL         : 27-3-2011
·         Riwayat ANC                         : teratur
Periksa hamil dimana              : Bidan
Kapan                                      : 1 maret 2011
Sudah berapa kali                    : 4x
Obat/jamu yang sedang dikonsumsi   : Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu
Riwayata alergi obat : ibu mengatakan tidak alergi obat apapun
·         Keluahan- keluhan pada Trimester 1 : mual muntah
  Trimester II : Tidak ada keluhan
  Trimester III : perdarahan pervaginam
·         Pergerakan anak pertama kali :umur kehamilan 16 minggu
·         Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam terakhir :16x/24 jam
·         Imunisasi TT TT1:SD kelas 6, TTII:Capeng,  TTIII:Hamil UK 4Mgg
·         Tanda bahaya kehamilan :
-          Nyeri perut hebat :tidak ada
-          Sakit kepala berat/terus menerus :tidak ada
-          Penglihatan kabur :tidak ada
-          Perdarahan pervaginam :ada
-          Odema seluruh tubuh : tidak ada
-          Gerakan janin menghilang :tidak ada
6.      Pola kebiasaan sehari-hari :

Sebelum hamil
Selama hamil
Nutrisi (pola makan)
·       Makan :
Porsi     :…3…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur
·       Minum :…7…..gelas / hari
      Jenis:air putih,teh
·     Kebiasaan lain:tidak ada
·     Keluhan:tidak ada
·       Makan :
Porsi     :…4…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur,buah
·       Minum :…8…..gelas / hari
      Jenis:air putih,teh,susu
·     Kebiasaan lain:tidak ada
·     Keluhan:tidak ada
Eliminasi
·   BAB
Frekuensi :…1x…../hari
Konsistensi : lunak
Warna          :kekuningan
·   BAK
Frekuensi : …3-4x……./hari
Konsistensi : cair.
Warna        :     kuning jernih
Keluhan:tidak ada
·   BAB
Frekuensi :…1x…../hari
Konsistensi : agak keras
Warna          :hitam kekuningan
·   BAK
Frekuensi : …4-5x……./hari
Konsistensi : cair.
      Warna        :      kuning jernih
Keluhan:tidak ada
Seksualitas
2-3kali / minggu
Keluhan:tidak ada
1-2kali / minggu
Keluhan:tidak ada
Personal hygiene
·   Mandi  :2x/hari
·   Keramas :2x./minggu
·   Ganti pakaian : 2-3x/hari
·   Keluhan:tidak ada
·   Mandi  :2x/hari
·   Keramas : 2x/minggu
·   Ganti pakaian : 2-3x/hari
·   Keluhan:tidak ada.
Aktivitas sehari-hari
Memasak,mencuci,mengepel,menyapu
Memasak,menyapu
Istirahat
Siang 2 jam
Keluhan:tidak ada
Malam 7-8jam
Keluhan:tidak ada
Siang 1 jam
Keluhan:tidak ada
Malam 6-7 jam
Keluhan:tidak ada


7. Riwayat kesehatan sekarang :

Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.

8.Riwayat kesehatan dahulu :

Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.

9.Riwayat kesehatan keluarga :

Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi kehamilannya seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS. Dalam keluarga istri atau suami tidak ada riwayat anak kembar.

10.Riwayat perkawinan:
§  Status perkawinan : Syah, Kawin : 1 kali
§  Kawin I : Umur 20 tahun ,dengan suami umur 22 tahun
Lamanya : 18 tahun, anak : 4 orang
11. Riwayat Psikososial :
§  Kehamilan ini                                                              : diinginkan
§  Kekhawatiran khusus dalam kehamilan ini                 : Ada,Ibu mengatakan takut mengalami keguguran
§  Reaksi suami dan keluarga terhadap kehamilan ini    : Senang
§  Dukungan keluarga                                                     : Mendukung
§  Pengambil keputusan dalam keluarga                         : Suami

12.Riwayat KB
Jenis KB
Pasang tahun
Oleh
Lepas tahun
Oleh
Alasan
1. sentik 3bln
1994
Bidan
1996
Bidan
Ingin mempunyai anak ke-2
2. Implan 3thn
1997
Bidan
2000
bidan
Ingin mempunyai anak ke-3
3.IUD 8thn
2001
Bidan
2008
bidan
Ingin ganti cara yaitu  pasang implant
4.riwayat Implan gagal thn 2010









13.Riwayat status social ekonomi :
§  Hubungan ibu dengan keluarga di masyarakat : Baik
§  Penghasilan : ± Rp. 700.000,00/bulan
§  Tabungan ibu bersalin : Ada,sudah di persiapkan



D.    PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
PEMERIKSAAN UMUM
            Keadaan umum                       : Lemah
            Keadaan Emosional                : Stabil
            Kesadaran                               : Compos mentis
            Tanda-tanda vital
            Tekanan darah                         : 90/70 mmhg
            Denyut nadi                            : 60x/menit
            Pernafasan                               : 24x/menit
            Suhu                                        : 36˚C
                        Tinggi badan                           : 160 cm
                        LILA                                       : 25 cm
                        Berat badan sebelum hamil     : 53 kg
                        Berat badan sekarang              : 63 kg
           
            PEMERIKSAAN KHUSUS
           
Kepala : Mesochepal
                        Muka/wajah : Tidak odema
                        Lain-lain : Tidak ada
            Mata
                        Kelopak mata : Tidak odema
                        Konjungtiva : Merah muda
                        Sklera : Putih
                        Lain-lain : Tidak ada
            Hidung
                        Sekret : Tidak ada
                        Polip : Tidak ada
                        Lain-lain : Tidak ada
            Telinga
                        Serumen : Tidak ada
                        Lain-lain : Tiadak ada
            Mulut
                        Bibir : Tidak kering
                        Gigi : Tidak ada caries dan tidak berlubang
                        Lain-lain : Tidak ada
            Leher
                        Kelenjar tiroid : Tiadak ada pembesaran
                        Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Lain-lain : Tidak ada
Dada
Payudara :
            Pembesaran : Ada
            Putting susu : Menonjol
            Simetris : Iya
            Benjolan : Tidak ada
            Pengeluaran : Ada,kolostrum
            Areola : Menghitam
            Rasa nyeri : Tidak ada
            Lain-lain : Tidak ada
Abdomen
            Pembesaran : Ada, sesuai umur kehamilan
            Benjolan abnormal : Tidak ada
            Bekas luka operasi : Tidak ada
            Kandung kemih : Kosong
            Strie/Linea gravidarum : Ada
            Gerakan janin : Ada
Palpasi uterus
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II: kanan       : teraba keras,memanjang seperti ada tahanan
                   Kiri           : teraba bagian kecil-kecil janin
            Leopold III : teraba keras,bulat,melenting masih dapat digoyang  
            Leopold IV: konvergen(belum masuk PAP)
TFU     : 30 Cm
TBJ      : 2790 gram
Penurunan bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ                              : ada
Frekuensi                     :135x/menit
Punctum maksimum    : kanan bawah pusat
Ano-genital :
            Perineum                     : tidak ada bekas luka parut
            Vulva vagina               : tidak oedema
            Tanda Chadwick         : ada
            Pengeluaran                 : ada, darah warna : merah segar
            Anus : hemoroid         : tidak ada
            Varises dan odema      : Tidak ada
            Lain-lain                      : Tidak ada
Posisi tulang belakang : Lordosis gravidarum
Extremitas  atas : oedema :  tidak ada
                                    Kebersihan : bersih
                                    Warna jari dan kuku : merah muda
                                    Turgor : baik
                                    Kekakuan otot dan sendi : tidak ada
                                    Kemerahan : tidak ada
                                    Lain- lain : tidak ada
Extremitas bawah : oedema : tidak ada
                                    Kebersihan : bersih
                                    Warna jari dan kuku : merah muda
                                    Turgor : baik
                                    Kekakuan otot dan sendi : tidak ada
                                    Kemerahan : tidak ada
                                    Varises : tidak ada
                                    Refleks  patella : kanan ada positif, kiri ada positif

E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB : 10 gr%
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.

II. INTEPRETASI DATA

·         Diagnosa : Ny. Y umur 38 tahun  GVPIVA0AhIV  hamil 37 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra uterin  presentasi belakang kepala dengan plasenta previa totalis.
Data Dasar :
DS :  
-          Ibu mengatakan bernama Ny. Y
-          Ibu mengatakan berusia 38 tahun
-          Ibu mengatakan ini kehamilan kelima, sudah pernah melahirkan empat kali, tidak pernah keguguran, anak hidup empat orang
-          Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak pukul 05.00 WIB
DO :
a. Pada pemeriksaan palpasi
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II: kanan       : teraba keras,memanjang seperti ada tahanan
                   Kiri           : teraba bagian kecil-kecil janin
            Leopold III : teraba keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
            Leopold IV: konvergen (belum masuk PAP)
TFU     : 30 Cm
TBJ      : 2790 gram
Penurunan bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ                              : ada
Frekuensi                     :135x/menit
Punctum maksimum    : kanan bawah pusat

b. Tampak perdarahan banyak .± 520 cc, darah berwarna merah segar (tidak menggumpal) dan baunya amis

c. Hasil pemeriksaan USG.
ü  HB : 10 gr%
ü  Golongan darah : A
ü  Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
·         Masalah : Ibu mengatakan merasa cemas,dan ibu mengalami anemia ringan
·         Kebutuhan : Atasi rasa cemas ibu dan atasi anemia ringan


III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Anemia sedang,Syok hemoraghie,Gawat Janin

IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito


V.                PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
2. Observasi pengeluaran perdarahan pervaginam,TTV,DJJ,His
3. Anjurkan ibu untuk miring
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
6. Siapkan pasien untuk tindakan SC Cito
7. Beri inform consent pada pasien dan keluarga
8. Siapkan donor darah golongan darah A
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.



VI.             PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Maret 2011                                                   Pukul : 09.45 WIB

1.      Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.
Menjelaskan kondisi ibu dan kehamilannya yang mengalami komplikasi pada implantasi plasenta.
2.   Mengobservasi pengeluaran pervaginam,TTV,DJJ,dan His
3.   Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
yang lebih banyak karena tidak menekan aorta.
4.   Memberikan dukungan psikologis pada ibu.
Menganjurkan teknik relaksasi pada ibu pada saat tidak ada his atau kontraksi untuk mendapatkan kenyamanan dengan melibatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan psikologis ibu.
5.Memasang infuse RL pada tangan kiri dengan tetesan 24 tetes x/menit dan memasang DC untuk membantu ibu melancarkan BAK.
6. Menyiapkan pasien untuk tindakan SC Cito dengan cara :
-          Mengganti pakaian pasien dengan menggunakan pakaian operasi
-          Memberikan dukungan pada ibu agar ibu tidak merasa cemas dan takut dalam menghadapi operasi.
7.      Memberi inform consent pada pasien dan keluarga untuk memastikan bahwa pasien bersedia untuk melakukan tindakan operasi.
8.      Menyiapkan donor darah dengan golongan darah A
9.      Melakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk melakukan tindakan operasi.
.

2.      EVALUASI
Tanggal : 15 Maret 2011                                       Pukul : 10.30 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
Jam
TD
N
S
R
DJJ
Perdarahan
His
Frekuensi
09.45
90/70
62
36
24
135
500cc
4x
30 detik
10.15
90/60
65

24
138
510cc
4x
40 detik
10.45
90/70
65
36
22
140
520cc
5x
45 detik
11.15
90/70
70

20
138
530cc
5x
45 detik

3.Ibu bersedia untuk bedrest dan miring kiri.
4. Ibu bersedia untuk melakukan teknik relaksasi sesuai dengan yang diajarkan.
5. Infus RL telah di pasang pada tangan sebelah kiri dengan tetesan 24 tetes x/menit dan DC pun telah terpasang.
6. Pasien telah siap untuk melakukan tindakan operasi.
7. Inform consent telah diberikan,ibu bersedia untuk melakukan operasi.
8. Darah telah tersedia 4 kolf
9. Rencana SC jam 11.45 WIB.














PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan plasenta previa totalis pada Ny. Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV di RSUD Banjarnegara pada tanggal 15 Maret 2011 dapat disimpulkan :
1.      Asuhan kebidanan pada Ny. Y dengan plasenta previa totalis di ruang teratai RSUD Banjarnegara menggunakan penerapan manajemen 7 langkah varney.
2.      Pada kasusn Ny. Y ditemukan gejala plasenta previa totalis yaitu keluarnya darah pervaginam berwarna merah segar tanpa disertai rasa sakit. Diagnosa kebidanan yang ditemukan adalah Ny.Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV umur kehamilan 38 minggu 2 hari dengan plasenta previa totalis permasalahan yang ditemukan adalah ibu cermas dan takut akan kehamilannya serta kebutuhan yang perlukan pada Ny.Y yaitu mengatasi rasa cemas ibu dan mengatasi anemia.
3.      Diagnosa potensial pada Ny.Y yaitu potensial terjadi anemia berat dan syok hipovolemik dengan mengacu pada dasar yaitu ibu mengatakan keluar darah merah segar tanpa rasa sakit dari jalan lahirnya.
4.      Tindakan antisipasi akebutuhan segera yang penulis lakukan pada kasus Ny.Y yaitu tidur baring ( bed rest) dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
5.      Tahap perencanaan pada Ny.Y adalah observasi KU, TTV, perdarahan, anjurkan ibu untuk bed rest, pemberian infuse RL serta libatkan keluarga dalam perawatan ibu dan lakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk pemeriksaan USG, hal ini sesuai dengan teori.
6.      Tahap pelaksanaan yang penulis lakukan pada Ny. Y sudah sesuai pada teori yang ada, dan kolaborasi dengan dokter SPOG telah dilakukan dan hasil USG adalah keadaan janin baik dan letak plasenta menutupi seluruh jalan lahir ibu.
7.      Evaluasi didapatkan dengan pelaksanaan tindakan yang menunjukkan dampak positif bagi pasien yaitu pdengan pemberian terapi. Pada kasus ini didapatkan hasil akhir pengakhiran kehamilan dengan seksio sesaria.

B.     SARAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan menyeluruh pada ibu hamil dengan plasenta previa totalis makaS penulis memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk klien dan keluarga
a. Saran- saran yang diberikan oleh petugas kesehatan supaya lebih diperhatikan dan dilaksanakan secara optimal sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan.
b. Dorongan atau dukungan dan partisipasi keluarga dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien hendaknya lebih ditingkatkan sehingga klien lebih merasakan keberadaannya dalam keluarga
2. Untuk RSUD Banjarnegara
Diharapkan agar RSUD Banjarnegara tetap menjaga kualitas pelayanan kebidanan, terutama dalam penanganan plasenta previa totalis
1.Untuk mahasiswa
Para mahasiswa diharapkan agar mberusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai dengan teori dalam menangani ibu hamil dengan plasenta previa totalis.
2.   Untuk pembaca
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.






DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Pritchard,Helman.1981.Patologi Obstetri.Bandung:Elstar offset
Nughraeny,Esti.2009.Asuhan Kebidanan Patologi.Jogjakarta:Pustaka Rihama