LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny. Y GVPIVA0AhIV DENGAN PERDARAHAN
ANTEPARTUM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA
Yang Membuat
Nia Dwi Yuliati
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur pada Alloh SWT karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan
presentasi kasus dengan judul manajemen kebidanan ibu hamil dengan perdarahan
antepartum pada Ny. Y GVPIVA0AhIV Umur kehamilan 38 minggu 2 hari di ruang
Teratai RSUD Banjarnegara tahun 2011.
Penulis
berusaha menyusun presentasi kasus dengan sebaiki baiknya,dengan pengetahuan
yang penulis miliki namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan presentasi kasus ini.
Dalam
penyusunan presetasi kasus ini,penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
pada :
1. Dr.
Endah Kurniasih selaku direktur RSUD
Banjarnegara.
2. Ani
Hadiningsih Amk selaku CI lahan di ruang Teratai RSUD Banjarnegara
3. Tin Utami, SST selaku pembimbing Akademik
4. Kelompok
yang telah membuat presentasi laporan kasus
Penulis manyadari bahwa presentasi kasus
ini tidak sepenuhnya sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya semoga penulisan presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan ilmu praktek kebidanan.
Banjarnegara,
Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………………..i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A. Latar
Belakang……………………………………………………………....1
B. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………….2
BAB
II TINJAUAN
TEORI……………………………………………………………4
A. Teori
Kasus………………………………………………………………….4
B. Teori
Varney…………………………………………………………………12
BAB
III TINJAUAN KASUS………………………………………………………………………………….17
BAB
IV PENUTUP ……………………………………………………………………..30
A. Kesimpulan………………………………………………………………….30
B. Saran…………………………………………………………………………31
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Angka
kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran
hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya (Mauldin, 1994).
Langkah
utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui
penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama
kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.
Perdarahan
sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan
mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan
yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus,
sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis
antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat
janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro,
1999).
Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, R, 1998).
Frekuensi
perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit
Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S.
Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur,
Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan (Wiknjosastro, 1999).
Perdarahan
ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura
sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM
jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa
secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Ultrasonografi
merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan
plasenta previa.
Plasenta
Previa adalah suatu kesulitan kehamilan yang terjadi pada trimesters kedua dan
ketiga kehamilan. Dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini adalah
salah satu penyebab pendarahan vaginal yang paling banyak pada trimester kedua
dan ketiga. Plasenta Previa biasanya digambarkan sebagai implantation dari
plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix uteri).
Di
Amerika Serikat plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1.000 persalinan dan
mempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta
previa tercatat didapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di
Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasenta previa terjadi pada kira-kira 1
diantara 200 persalinan. Antara tahun 1971-1975 terjadi 37 kasus plasenta
previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 dari 125
persalinan.
Angka
kematian maternal karena plasenta previa berkisar 0,03%. Bayi yang lahir dengan
plasenta previa cenderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi
yang lahir tanpa plasenta previa. Resiko kematian neonatal juga tinggi pada
bayi dengan plasenta previa, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta previa.
Maternal
tingkat kematian yang sekunder ke plasenta previa kira-kira 0.03%. Bayi
wanita-wanita sudah takdir dengan plasenta previa untuk menimbang kurang dari
bayi wanita-wanita sudah takdir tanpa plasenta previa. Resiko neonatal dapat
mati/angka kematian adalah yang lebih tinggi untuk plasenta previa bayi melawan
kehamilan tanpa plasenta previa.
Solusio
plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding
uterus. Pasien dengan solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan
pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.
Di
Amerika Serikat frekwensi solusio plasenta kira-kira 1%, dan solusio plasenta
yang mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12% dari jumlah kehamilan
(1:830).Secara keseluruhan tingkat kematian janin pada solusio plasenta adalah
20-40%, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi
tinggi pada pasien dengan riwayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta
adalah bertanggung jawab untuk kira-kira 6% kematian maternal. Resiko solusio
plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur dibawah 20 tahun dan diatas 35
tahun.
B. TUJUAN
PENULISAN
1. TUJUAN
UMUM
Penulis dapat melaksanakan manajemen
kebidanan pada Ny. Y denagn perdarahan antepartum dengan menggunakan metode 7
langkah varney dengan benar.
2. TUJUAN
KHUSUS
Penulis mampu :
a. Melaksanakan
pengkajian dengan mengumpulkan data yang diperlukan pada kasus ibu hamil dengan
perdarahan antepartum.
b. Menginterpretasikan
data dasar pada kasus ibu hamil dengan
perdarahan antepartum
c. Mengantisipasi
diagnosa atau masalah potensial potensial yang harus dilakukan segera pada ibu
hamil dengan perdarahan antepartum.
d. Mengidentifikasi
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada kasus ibu hamil sdengan
perdarahan antepartum.
e. Merencanakan
asuhan yang menyeluruh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
f. Melaksanakan
perencanaan yang efisiensi pada kasus ibu hamil perdarahan antepartum
g. Mengevaluasi
hasil yang diperoleh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.TEORI
KASUS
1. Definisi
Perdarahan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
2. Klasifikasi
Perdarahan
antepartum dapat berasal dari:
a. Kelainan
plasenta : plasenta
previa,solutio plasenta
b. Bukan
dari kelainan plasenta : kelainan serviks
dan vagina
3. Frekuensi : 3-14,3% dari persalinan
1. PLASENTA
PREVIA
a. Definisi
Keadaan
dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri
internal)
b. Klasifikasi
1) Plasenta
previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi
seluruh ostium.
2) Plasenta
previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh
plasenta,di bagi tiga yaitu:
§ Plasenta
previa lateralis posterior : bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
§ Plasenta
previa lateralis anterior : bila menutupi ostium bagian depan.
§ Plasenta
previa marginalis:bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi
plasenta.
c. Etiologi
1) Endometrium
yang inferior
2) Chorion
leave yang persisten
3) Chorpus
iuteum yang bereaksi lambat
4) Vaskularisasi
yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan.
5) Villi
khorialis yang persisten pada desidua kapsularis.
d. Faktor
Etiologi
1) Umur
(di bawah 17 tahun,di atas 35 tahun) dan paritas di atas 4
2) Hipoplasi
endometrium, bila kawin dan hamil di umur muda
3) Endometrium
cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,bekas operasi,kuretase,dan manual
plasenta.
4) Korpus
Luteum bereaksi lambat,dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
5) Tumor-tumor
seperti mioma uteri,polip endometrium
6) Kadang-kadang
malnutrisi.
e. Diagnosis
dan gambaran klinis
1) Anamnesis:
Perdarahan
tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2) Inspeksi:
Perdarahan
keluar pervaginam : banyak,sedikit,darah beku, ibu terlihat pucat dan anemis.
3) Palpasi
abdomen
§ Janin
belum cukup bulan,fundus uteri masih rendah
§ Sering
di jumpai kelainan letak
§ Bagian
terbawah janin belum turun,kepala masih goyang
4) Pemeriksaan
inspekulo
5) USG:penentuan
lokasi plasenta
f. Pengaruh
plasenta previa terhasdap kehamilan dan persalinan
1) Pengaruh
plasenta previa terhadap kehamilan:kelainan letak dan partus prematurus.
2) Pengaruh
plasenta previa terhadap partus:
§ Kelainan
letak menyebabkan partus phatologi.
§ Bila
terjadi plasenta previa lateralis,ketuban pecah atau dipecahkan akan terjadi
prolaps funikuli.
§ Sering
di jumpai inersia primer.
§ Perdarahan.
g. Komplikasi
plasenta previa
1) Prolaps
tali pusat
2) Prolaps
plasenta
3) Plasenta
melekat, dikeluarkan dengan manual atau kerokan
4) Robekan
jalan lahir karena tindakan
5) Perdarahan
post partum.
6) Infeksi
karena perdarahan yang banyak
7) Bayi
premature atau bayi mati.
h. Prognosis
Kematian
maternal 0,1-5%;kematian perinatal:7-25%.
i.
Penanganan:
1) Segera
melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau untuk
mengurangi kesakitan dan kematian.
2) Bidan
yang menghadapi perdarahan plasenta previa segera lakukan rujukan ke pelayanan
yang lebih tinggi di lengkapi dengan:
a) Pemasangan
infuse
b) Diantar
petugas
c) Dilengkapi
keterangan /surat rujukan
d) Dipersiapkan
donor darah dan transfuse darah.
j.
Penanganan pasif:
1) Kirim
ke RS tanpa melakukan manipulasi baik rectal maupun vaginal.
2) Apabila
penilaian baik perdarahan sedikit janin masih hidup belum inpartu kehamilan
belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500gr maka kehamilan
dipertahankan istirahat dan pemberian obat seperti spasmolitika,progestin atau
progesterone.
3) Beri
obat-obatan penambah darah
4) Cek
golongan darah dan siapkan donor transfuse darah.
k.
Cara persalinan:
1) Persalinan
pervaginam
·
Amniotomi dengan syarat(plasenta previa
lateralis/marginalis dengan pembukaan 4 cm/letak rendah/janin sudah meninggal)
2) Persalinan
perabdomen:
·
Plasenta prevail sentralis janin
hidup/meninggal
·
Semua plasenta previa lateralis
posterior karena perdarahan sulit di control
·
Plasenta previa dengan panggul
sempit,letak lintang.
3) Penanganan
placenta previa lateralis dan marginalis
§ Lakukan
amniotomi
§ Berikan
oksitosin tiap setengah jam per drip
§ Bila
belum berhasil lakukan Seksio Cesaria
4) Penanganan
plasenta previa sentralis (totalis): Lakukan Seksio Cesaria
2. SOLUSIO
PLASENTA
a. Definisi
Suatu keadaan dimana
plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
Biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b. Klasifikasi
Menurut derajat
lepasnya plasenta :
1) Solusio
plasenta parsialis: bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari
perlekatannya
2) Solusioplasenta
totalis : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari perlekatannya.
3) Prolapsus
plasenta : plasenta turun ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
c. Etiologi
Faktor yang
mempengaruhi :
1) Faktor
vaskuler (80-90%) yaitu toxemia gravidarum,gromeluronefritis kronika dan
hipertensi esensial.
2) Faktor
trauma :
·
Pengecilan yang tiba-tiba dari uterus
pada hidramnion dan gemelli.
·
Tarikan pada tali pusat yang pendek
akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau pertolongan
persalinan.
3) Faktor paritas :
sering terjadi pada multipara.
4) Pengaruh
lain : anemia,malnutrisi, tekanan
uterus pada vena cava inferior.
5) Trauma
langsung : jatuh,kena tending.
Frekuensi : 0,005-0,73%
d. Diagnosa
dan gejala klinis
1) Anamnesis
·
Perasaan sakit yang tiba –tiba
·
Perdarahan pervaginam yang sifatnya bias hebat dan
sekonyong-konyong terdiri dari darah
segar dan bekuan – bekuan darah.
·
Pergerakan anak mulai hebat, kemudian
pelan dan akhirnya berhenti.
·
Kepala terasa pusing, lemas, pucat, pandangan
berkunang-kunang.
2) Inspeksi
·
Ibu kelihatan anemis tidak sesuai dengan
banyaknya darah yang keluar.
·
Pasien gelisah seringa mengerang karena
kesakitan.
·
Pucat, sianosis, keringat dingin.
·
Kelihatan darah keluar pervaginam
3) Palpasi
·
Uterus tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
·
Uterus
teraba tegang dan k eras seperti papan.
·
Nyeri tekan ditempat plasenta terlepas.
·
Bagian-bagian janin susah dikenali
karena uterus tegang
4) Auskultasi
: sulit karena uterus tegang bila terdengar diatas 140 kemudian turun dibawah
100 dan akhirnya tidak terdengar.
5) Pemeriksaan
umum :
·
Tensi tinggi kemudian turun dan pasien
jatuh syok.
·
Nadi cepat, kecil.
6) Pemeriksaan
laboratorium
·
Urin : albumin +
·
Darah : Hb menurun (anemi), periksa gol
darah karena pada solution plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah
(hipofibrinogemia)
7) Pemeriksaan
placenta : pada bagian yang terlepas tampak tipis dan cekung dan terdapat darah
beku dibelakang placenta yang disebut hematom retroplasenter.
e. Diagnosis
banding
Plasenta previa dan rupture uteri
f. Komplikasi
1) Langsung
ü Perdarahan
ü Infeksi
ü Emboli
dan syok obstetric
2) Tidak
langsung
ü Kontraksi
uterus tidak baik,perdarahan PP
ü Hipofibrogemia
dengan perdarahan PP.
ü Nekrosis
korteks renalis menyebabkan anuria dan uremia
g. Prognosis
1) Terhadap
ibu : mortalitas 5-10%
2) Terhadap
anak : 70-80%
h. Terapi
1) Lakukan
rujukan ke rumah sakit dengan melakukan :
Ø Pemasangan
infuse
Ø Tanpa
melakukan pemeriksaan dalam
Ø Diantar
petugas
Ø Mempersiapkan
donor
Ø Menyertakan
surat rujukan.
2) Terapi
konservatif (ekspektatif)
Menunggu sampai perdarahan berhenti
dengan observasi dan akhirnya partus spontan dengan memberikan :
Ø Suntikan
morfin subkutan
Ø Stimulus
dengan kardiotonika seperti pentazol
Ø Tranfusi
darah
3) Terapi
aktif : mencoba tindakan agar anak segera lahir dan perdarahan berhenti.
Ø Amniotomi,
pemberian oksitosin kemudian partus spontan
Ø Bila
pembukaan lengkap,kepala di H III-IV ,janin hidup lakukan ekstraksi vakum atau
forsep.
Ø SC
dilakukan pada indikasi :
-
Anak hidup, pembukaan kecil.
-
Ada toxemia berat, perdarahan
banyak,pembukaan kecil panggul sempit atau letak lintang.
Ø Histerektomi
dilakukan pada afibrinogemia.
Diagnosis
banding antara plasenta previa dan solusio plasenta
|
SOLUSIO
PLASENTA
|
PLASENTA
PREVIA
|
KEJADIAN
|
Hamil
tua inpartu
|
Hamil
tua
|
ANAMNESA
|
Mendadak
Terdapat
trauma
Perdarahan
dengan nyeri
|
Perlahan,
tanpa disadari
Tanpa
trauma
Perdarahan
tanpa nyeri
|
KEADAAN
UMUM
|
Tidak
sesuai dengan perdarahan
Anemis,
tekana darah, nadi dan pernafasan tidak sesuai dengan perdarahan
Dapat
disertai pre-eklampsia/eklampsia
|
Sesuai
dengan perdarahan yang Nampak
|
PALPASI
ABDOMEN
|
Tegang,nyeri
Bagian
janin sulit diraba
|
Lembek
tanpa rasa nyeri
Bagian
janin mudah diraba
|
DJJ
|
Asfiksia
sampai mati tergantung lepasnya plasenta
|
Asfiksia
Meninggal
bila Hbs kurang 5%
|
PEMERIKSAAN
DALAM
|
Ketuban
tegang menonjol
|
Jaringan
plasenta
|
B.
TEORI VARNEY
1.
PENGKAJIAN
A.Data
subyektif
1.
Biodata
Nama : Ny.Y
Umur : Resiko plasenta previa
meningkat bersama umur ibu, multigrafide menurut penelitian sekitar 0,05-0,73%
akan mengalami plasenta previa secara spontan bila ibu berusia di atas 35
tahun.
Agama :
Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaaan : Buruh
Alamat :
Banjarnegara
1. Keluhan
utama
a) Keluhan
yang di rasakan ibu ini pada perdarahan ante partum penderita mengeluh keluar
darah warna merah segar dari jalan lahir sejak bangun tidur gejala pertama yang membawa si sakit ke
dokter atau rumah sakit adalah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau
pada kehamilan trimester keIII
b) Perdarahan
tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2. Riwayat
penyakit
a. Riwayat
penyakit sistemik
Penyakit ibu yang menyertai kehamilan
yang dapat memperparah keadaannya seperti
hipertensi kronis,varices dan kaji apakah ibu pernah mengalami riwayat
plasenta previa sebelumnya.
b. Riwayat
penyakit keluarga
Penyakit yang di derita oleh keluarga
seperti hipertensi kronis yang dapat menjadi penyebab plasenta previa
3. Riwayat
obstetric
a. Riwayat
haid
Pada
plasenta previa di kaji HPHT untuk mengetahui umur kehamilannya
b. Riwayat
kehamilan sekarang
Tanda
plasenta previa terjadi bila ada perdarahan pervaginam tanpa nyeri yang
sifatnya bisa hebat dan pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali
tidak terbangun,baru waktu ia bangun,ia merasa bahwa kainnya basah,biasanya
perdarahan karena plasenta previa ini baru timbul setelah usia kehamilan 7bulan,Perdarahan
plasenta previa bersifat berulang-ulang karena pergeseran antara dinding rahim
dan plasenta maka regangan dinding rahim dan servix berkurang tapi dengan
majunya kehamilan regangan bertambah dan menimbulkan perdarahan baru,kepala
janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan
kelainan letak.
c. Pola
kebiasaan sehari-hari
d. Pola
nutrisi
Kaji
pola makan ibu karena wanita hamil harus benar-benar mendapat perhatian
terutama mengenai kebutuhan makanny asetiap hari harus mencukupi kebutuhan ibu
dan janin,dan perhatikan makanan yang bergizi yang seimbang,karena ibu hamil
yang malnutrisi dapat mengakibatkan plasenta previa.
e.
Pola kebiasaan buruk yang dapat
menyebabkan plasenta previa harus di kaji seperti wanita perokok,minum alcohol
dapat meningkatkan risiko plasenta pervia.
B.
Data obyektif
1. Keadaan
umum
Mengkaji
apakah ibu tampak kesulitan atau tampak lemah atau kesadaran
Menurun.
2.Pemeriksaan
umum
Periksa
suhu, nadi, tekanan darah,dan respires
3.Pemeriksaan
fisik
Lakukan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari head to toe
4.Pemeriksaan
abdomen
Uterus
tidak sesuai dengan tuanya kehamilan,uterus teraba kepala janin masih
tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan
letak.
5.Pemeriksaan
obstetric
·
Inspeksi
·
Palpasi
·
Auskultasi
·
Perkusi
Untuk
mengetahui keadaan ibu dan janin
6.Pemeriksaan genetalia
Periksa
apakah ada tanda-tanda infeksi pada genitalia,periksa perdarahan yang
keluar,tidak dilakukan pemeriksaan dalam karena biasa menambah perdarahan dan
kemungkinan infeksi.
C.
Data Penunjang
Di lakukan untuk mendukung penegakan
diagnosa yaitu:tes laboratorium seperti
1. Urin:
albumin+
2. Darah:
Hb menurun (anemia),periksa golongan darah karena pada plasenta previa sering
terjadi perdarahan hebat.
3. USG
untuk melihat jenis plasenta previa
II.INTERPRETASI DATA
1.
DiAGNOSA: ibu umur G P A hamil
dengan plasenta previa ini di dapat data
yang di dapat dari pasien dan pemeriksaan fisik
2.
DATA DASAR
Data
yang mendasari diagnose di atas yang di peroleh dari:
a. Data
Subyektif
1) Pernyataan
pasien tentang jumlah kehilangan darah dan
jumlah persalinan
2) Pernyataan
pasien tentang pernah tidak mengalami
plasenta previa
3) Pernyataan
pasien tentang HPHT
4) Pernyataan
pasien mengenai plasenta previa:perdarahan yang keluar dengan tidak ada rasa
nyeri perut
b.
Data Obyektif
1) Hasil
pemeriksaan dalam secara hati-hati dan dilakukan dimeja bedah terdapat
perdarahan dari kanalis serviksalis masih tertutup. Dan di rasakan pergerakan
anak mulai hebat .
2) Pemeriksaan
umum tanda-tanda vital
·
Masalah
Ibu merasa cemas dengan
kehamilannya
·
Kebutuhan
Atasi kecemasan ibu dengan member
support dan anjurkan ibu bed rest total
III.ANTISIPASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnose
yang mungkin dapat terjadi bila masalah tidak segera tertangani misal pada teori
plasenta previa dapat muncul diagnose potensial perdarahan,infeksi, dan syok
obstetric
IV.IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tindakan
untuk mencegah terjadinya diagnose potensial yang muncul agar tidak terjadi
perdarahan, infeksi,dan syok obstetric lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG dan
ibu untuk bed rest total.
V.MERENCAKAN
ASUHAN YANG MENYELURUH
Membuat
perencanaan untuk penanganan plasenta previa dan mencegah terjadi perdarahan, infeksi,
dan syok obstetric yaitu :
1.
Beritahu ibu tentang keadaannya
2.
Anjurkan ibu bed rest total
3.
Anjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan
4.
Pantau denyut nadi dan suhu tiap 2 kali dalam sehari serta perdarahan
5.
Lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG
VI.PELAKSANAAN
Cantumkan
tanggal dan jam pelaksanaan, pelaksanaan di lakukan sesuai dengan rencana yang
telah di buat secara sistematis
VII.EVALUASI
Beri
tanggal dan jam evaluasi di lakukan, evaluasi
merupakan hasil dari perencanaan yang telah di laksanakan apakah berhasil ada
perubahan menjadi lebih baik atau lebih buruk .misal:
·
Ibu telah mengetahui keadaannya
·
Kecemasan ibu berkurang
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. Y UMUR 38 TAHUN GVPIVA0AhIV UMUR
KEHAMILAN 38 minggu 2 hari DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RUANG TERATAI RSUD
BANJARNEGARA
NO. REGISTER
: 001234
RUANG : Teratai
Tgl masuk : 15 Maret 2011 Pukul : 09.35
WIB
Tanggal
pengkajian : 15 Maret 2011
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Tanggal:15
Maret 2011 Pukul:09.35
WIB
Nama : Ny. Y Nama : Tn. J
Umur : 38 tahun Umur :40 tahun
Suku/kebangsaan : Indonesia Suku/kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kecepit,RT 04/01 Alamat : Kecepit,RT 04/01
B. ANAMNESA
(DATA SUBJEKTIF)
1.
Alasan kunjungan ini : Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV rujukan dari
BPS Harapan Bangsa dengan perdarahan pervaginam dari jalan lahir sejak jam
05.00 WIB.
2.
Keluhan utama :
Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir sudah 10 kali ganti pembalut
penuh, warna darah merah segar,perut tidak sakit sejak pukul 05.00 WIB
3.
Riwayat menstruasi :
Haid pertama : Umur 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : Normal (3-4 x ganti softex)
Haid pertama : Umur 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : Normal (3-4 x ganti softex)
Dismenorhoe : Tidak ada
Teratur : Iya
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : Encer. Bau: amis
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : Encer. Bau: amis
4.
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
yang lalu :
No
|
Tgl.
Lahir
|
Usia
Kehamilan
|
Jenis
Persalinan
|
Tempat
Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong |
Bayi
|
Nifas
|
|||
Umur
|
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB
|
Jenis
kelamin
|
Masalah
|
Lactase
|
|||||
1
|
11-01-1994/17thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Dukun
|
50 cm/ 3000gr
|
Laki- laki
|
Tidak ada
|
lancar
|
2
|
2-8-1997/14 thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
51 cm/
3200gr
|
Laki-laki
|
Tidak ada
|
Lancar
|
3
|
14-2-2001/ 10thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tdak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
53 cm/ 3300
|
Laki-laki
|
Tidak ada
|
lancar
|
4
|
25-5-2009/ 2,5 thn
|
9bln
|
Spontan
|
BPS
|
Tdak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
53 cm/ 3300
|
perempuan
|
Tidak ada
|
lancar
|
5
|
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Riwayat Kehamilan ini :
·
HPHT :
20-6-2010 UK : 38 minggu 2 hari
·
Taksiran persalinan/HPL : 27-3-2011
·
Riwayat ANC :
teratur
Periksa hamil dimana :
Bidan
Kapan :
1 maret 2011
Sudah berapa kali :
4x
Obat/jamu yang sedang dikonsumsi :
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu
Riwayata alergi obat : ibu mengatakan tidak alergi obat apapun
·
Keluahan- keluhan pada Trimester 1 : mual muntah
Trimester II : Tidak ada keluhan
Trimester III : perdarahan
pervaginam
·
Pergerakan anak pertama kali :umur kehamilan 16 minggu
·
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam
terakhir :16x/24 jam
·
Imunisasi TT TT1:SD kelas 6, TTII:Capeng, TTIII:Hamil UK
4Mgg
·
Tanda bahaya kehamilan :
-
Nyeri perut hebat :tidak ada
-
Sakit kepala berat/terus menerus :tidak ada
-
Penglihatan kabur :tidak ada
-
Perdarahan pervaginam :ada
-
Odema seluruh tubuh : tidak ada
-
Gerakan janin menghilang :tidak ada
6.
Pola kebiasaan sehari-hari :
|
Sebelum
hamil
|
Selama
hamil
|
Nutrisi
(pola makan)
|
· Makan
:
Porsi :…3…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur
· Minum
:…7…..gelas / hari
Jenis:air putih,teh
· Kebiasaan
lain:tidak ada
· Keluhan:tidak
ada
|
· Makan
:
Porsi :…4…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur,buah
· Minum
:…8…..gelas / hari
Jenis:air putih,teh,susu
· Kebiasaan
lain:tidak ada
· Keluhan:tidak
ada
|
Eliminasi
|
· BAB
Frekuensi
:…1x…../hari
Konsistensi
: lunak
Warna :kekuningan
· BAK
Frekuensi
: …3-4x……./hari
Konsistensi
: cair.
Warna :
kuning jernih
Keluhan:tidak
ada
|
· BAB
Frekuensi
:…1x…../hari
Konsistensi
: agak keras
Warna :hitam kekuningan
· BAK
Frekuensi
: …4-5x……./hari
Konsistensi
: cair.
Warna :
kuning jernih
Keluhan:tidak
ada
|
Seksualitas
|
2-3kali
/ minggu
Keluhan:tidak
ada
|
1-2kali
/ minggu
Keluhan:tidak
ada
|
Personal
hygiene
|
· Mandi :2x/hari
· Keramas
:2x./minggu
· Ganti
pakaian : 2-3x/hari
· Keluhan:tidak
ada
|
· Mandi :2x/hari
· Keramas
: 2x/minggu
· Ganti
pakaian : 2-3x/hari
· Keluhan:tidak
ada.
|
Aktivitas
sehari-hari
|
Memasak,mencuci,mengepel,menyapu
|
Memasak,menyapu
|
Istirahat
|
Siang
2 jam
Keluhan:tidak
ada
Malam
7-8jam
Keluhan:tidak
ada
|
Siang
1 jam
Keluhan:tidak
ada
Malam
6-7 jam
Keluhan:tidak
ada
|
7. Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang
membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru,
hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.
8.Riwayat kesehatan dahulu :
Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang
membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru,
hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.
9.Riwayat kesehatan keluarga :
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular atau penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM,
hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS. Dalam keluarga
istri atau suami tidak ada riwayat anak kembar.
10.Riwayat perkawinan:
§ Status
perkawinan : Syah, Kawin : 1 kali
§ Kawin I :
Umur 20 tahun ,dengan suami umur 22 tahun
Lamanya : 18 tahun, anak : 4 orang
11. Riwayat
Psikososial :
§ Kehamilan
ini :
diinginkan
§ Kekhawatiran
khusus dalam kehamilan ini :
Ada,Ibu mengatakan takut mengalami keguguran
§ Reaksi suami
dan keluarga terhadap kehamilan ini :
Senang
§ Dukungan
keluarga
: Mendukung
§ Pengambil
keputusan dalam keluarga
: Suami
12.Riwayat KB
Jenis KB
|
Pasang
tahun
|
Oleh
|
Lepas
tahun
|
Oleh
|
Alasan
|
1. sentik 3bln
|
1994
|
Bidan
|
1996
|
Bidan
|
Ingin mempunyai anak ke-2
|
2. Implan 3thn
|
1997
|
Bidan
|
2000
|
bidan
|
Ingin mempunyai anak ke-3
|
3.IUD 8thn
|
2001
|
Bidan
|
2008
|
bidan
|
Ingin ganti cara yaitu pasang implant
|
4.riwayat Implan gagal thn 2010
|
|
|
|
|
|
13.Riwayat status social ekonomi :
§ Hubungan ibu
dengan keluarga di masyarakat : Baik
§ Penghasilan
: ± Rp. 700.000,00/bulan
§ Tabungan ibu
bersalin : Ada,sudah di persiapkan
D.
PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Lemah
Keadaan Emosional : Stabil
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/70 mmhg
Denyut nadi : 60x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36˚C
Tinggi badan : 160 cm
LILA : 25 cm
Berat badan sebelum
hamil : 53 kg
Berat badan sekarang : 63 kg
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala :
Mesochepal
Muka/wajah : Tidak odema
Lain-lain : Tidak ada
Mata
Kelopak mata : Tidak
odema
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Lain-lain : Tidak ada
Hidung
Sekret : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Telinga
Serumen : Tidak ada
Lain-lain : Tiadak ada
Mulut
Bibir : Tidak kering
Gigi : Tidak ada caries
dan tidak berlubang
Lain-lain : Tidak ada
Leher
Kelenjar tiroid : Tiadak
ada pembesaran
Kelenjar getah bening :
Tidak ada pembesaran
Lain-lain :
Tidak ada
Dada
Payudara :
Pembesaran : Ada
Putting susu : Menonjol
Simetris : Iya
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Ada,kolostrum
Areola : Menghitam
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Abdomen
Pembesaran : Ada, sesuai umur
kehamilan
Benjolan abnormal : Tidak ada
Bekas luka operasi : Tidak ada
Kandung kemih : Kosong
Strie/Linea gravidarum : Ada
Gerakan janin : Ada
Palpasi
uterus
Leopold I :
TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II:
kanan : teraba keras,memanjang
seperti ada tahanan
Kiri :
teraba bagian kecil-kecil janin
Leopold III : teraba
keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
Leopold IV: konvergen(belum masuk
PAP)
TFU : 30 Cm
TBJ : 2790 gram
Penurunan
bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ : ada
Frekuensi :135x/menit
Punctum
maksimum : kanan bawah pusat
Ano-genital
:
Perineum : tidak ada bekas luka parut
Vulva vagina : tidak oedema
Tanda Chadwick : ada
Pengeluaran : ada, darah warna : merah segar
Anus : hemoroid : tidak ada
Varises dan odema : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Posisi
tulang belakang : Lordosis gravidarum
Extremitas atas : oedema : tidak ada
Kebersihan :
bersih
Warna jari
dan kuku : merah muda
Turgor :
baik
Kekakuan
otot dan sendi : tidak ada
Kemerahan :
tidak ada
Lain- lain :
tidak ada
Extremitas
bawah : oedema : tidak ada
Kebersihan :
bersih
Warna jari
dan kuku : merah muda
Turgor :
baik
Kekakuan
otot dan sendi : tidak ada
Kemerahan :
tidak ada
Varises :
tidak ada
Refleks patella : kanan ada positif, kiri ada positif
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB : 10 gr%
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
II.
INTEPRETASI DATA
·
Diagnosa : Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV
hamil 37 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra uterin presentasi belakang kepala dengan plasenta
previa totalis.
Data Dasar :
DS :
-
Ibu mengatakan bernama Ny. Y
-
Ibu mengatakan berusia 38 tahun
-
Ibu mengatakan ini kehamilan kelima, sudah pernah melahirkan
empat kali, tidak pernah keguguran, anak hidup empat orang
-
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak
pukul 05.00 WIB
DO :
a. Pada
pemeriksaan palpasi
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II:
kanan : teraba keras,memanjang
seperti ada tahanan
Kiri :
teraba bagian kecil-kecil janin
Leopold III : teraba
keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
Leopold IV: konvergen (belum masuk
PAP)
TFU : 30 Cm
TBJ : 2790 gram
Penurunan
bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ : ada
Frekuensi :135x/menit
Punctum
maksimum : kanan bawah pusat
b. Tampak
perdarahan banyak .± 520 cc,
darah berwarna merah segar (tidak menggumpal) dan baunya amis
c. Hasil pemeriksaan USG.
ü HB : 10 gr%
ü Golongan
darah : A
ü Pemeriksaan
USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban
jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa
totalis.
·
Masalah : Ibu mengatakan merasa cemas,dan ibu
mengalami anemia ringan
·
Kebutuhan : Atasi rasa cemas ibu dan atasi anemia
ringan
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Anemia sedang,Syok hemoraghie,Gawat Janin
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito
V.
PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
2. Observasi
pengeluaran perdarahan pervaginam,TTV,DJJ,His
3. Anjurkan
ibu untuk miring
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
6. Siapkan
pasien untuk tindakan SC Cito
7. Beri
inform consent pada pasien dan keluarga
8. Siapkan
donor darah golongan darah A
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.
VI.
PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Maret 2011 Pukul : 09.45 WIB
1.
Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.
Menjelaskan kondisi ibu dan kehamilannya yang
mengalami komplikasi pada implantasi plasenta.
2. Mengobservasi pengeluaran
pervaginam,TTV,DJJ,dan His
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
yang lebih
banyak karena tidak menekan aorta.
4. Memberikan dukungan psikologis pada ibu.
Menganjurkan
teknik relaksasi pada ibu pada saat tidak ada his atau kontraksi untuk
mendapatkan kenyamanan dengan melibatkan anggota keluarga untuk memberikan
dukungan psikologis ibu.
5.Memasang infuse RL pada tangan kiri dengan tetesan
24 tetes x/menit dan memasang DC untuk membantu ibu melancarkan BAK.
6. Menyiapkan pasien untuk tindakan SC Cito dengan
cara :
-
Mengganti pakaian pasien dengan menggunakan pakaian
operasi
-
Memberikan dukungan pada ibu agar ibu tidak merasa
cemas dan takut dalam menghadapi operasi.
7. Memberi
inform consent pada pasien dan keluarga untuk memastikan bahwa pasien bersedia
untuk melakukan tindakan operasi.
8. Menyiapkan
donor darah dengan golongan darah A
9. Melakukan
kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk melakukan tindakan operasi.
.
2.
EVALUASI
Tanggal : 15 Maret 2011 Pukul : 10.30 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
Jam
|
TD
|
N
|
S
|
R
|
DJJ
|
Perdarahan
|
His
|
Frekuensi
|
09.45
|
90/70
|
62
|
36
|
24
|
135
|
500cc
|
4x
|
30 detik
|
10.15
|
90/60
|
65
|
|
24
|
138
|
510cc
|
4x
|
40 detik
|
10.45
|
90/70
|
65
|
36
|
22
|
140
|
520cc
|
5x
|
45 detik
|
11.15
|
90/70
|
70
|
|
20
|
138
|
530cc
|
5x
|
45 detik
|
3.Ibu bersedia untuk bedrest dan miring kiri.
4. Ibu bersedia untuk melakukan teknik relaksasi
sesuai dengan yang diajarkan.
5. Infus RL telah di pasang pada tangan sebelah kiri
dengan tetesan 24 tetes x/menit dan DC pun telah terpasang.
6. Pasien telah siap untuk melakukan tindakan operasi.
7. Inform consent telah diberikan,ibu bersedia untuk
melakukan operasi.
8. Darah telah tersedia 4 kolf
9. Rencana SC jam 11.45 WIB.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah
dilaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan plasenta previa
totalis pada Ny. Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV di RSUD Banjarnegara pada
tanggal 15 Maret 2011 dapat disimpulkan :
1. Asuhan
kebidanan pada Ny. Y dengan plasenta previa totalis di ruang teratai RSUD
Banjarnegara menggunakan penerapan manajemen 7 langkah varney.
2. Pada
kasusn Ny. Y ditemukan gejala plasenta previa totalis yaitu keluarnya darah
pervaginam berwarna merah segar tanpa disertai rasa sakit. Diagnosa kebidanan
yang ditemukan adalah Ny.Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV umur kehamilan 38
minggu 2 hari dengan plasenta previa totalis permasalahan yang ditemukan adalah
ibu cermas dan takut akan kehamilannya serta kebutuhan yang perlukan pada Ny.Y
yaitu mengatasi rasa cemas ibu dan mengatasi anemia.
3. Diagnosa
potensial pada Ny.Y yaitu potensial terjadi anemia berat dan syok hipovolemik
dengan mengacu pada dasar yaitu ibu mengatakan keluar darah merah segar tanpa
rasa sakit dari jalan lahirnya.
4. Tindakan
antisipasi akebutuhan segera yang penulis lakukan pada kasus Ny.Y yaitu tidur
baring ( bed rest) dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
5. Tahap
perencanaan pada Ny.Y adalah observasi KU, TTV, perdarahan, anjurkan ibu untuk
bed rest, pemberian infuse RL serta libatkan keluarga dalam perawatan ibu dan
lakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk pemeriksaan USG, hal ini sesuai dengan
teori.
6. Tahap
pelaksanaan yang penulis lakukan pada Ny. Y sudah sesuai pada teori yang ada,
dan kolaborasi dengan dokter SPOG telah dilakukan dan hasil USG adalah keadaan
janin baik dan letak plasenta menutupi seluruh jalan lahir ibu.
7. Evaluasi
didapatkan dengan pelaksanaan tindakan yang menunjukkan dampak positif bagi
pasien yaitu pdengan pemberian terapi. Pada kasus ini didapatkan hasil akhir
pengakhiran kehamilan dengan seksio sesaria.
B.
SARAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan
menyeluruh pada ibu hamil dengan plasenta previa totalis makaS penulis
memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk klien dan keluarga
a. Saran- saran yang diberikan oleh
petugas kesehatan supaya lebih diperhatikan dan dilaksanakan secara optimal
sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan.
b. Dorongan atau dukungan dan
partisipasi keluarga dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien
hendaknya lebih ditingkatkan sehingga klien lebih merasakan keberadaannya dalam
keluarga
2. Untuk RSUD Banjarnegara
Diharapkan agar RSUD Banjarnegara tetap
menjaga kualitas pelayanan kebidanan, terutama dalam penanganan plasenta previa
totalis
1.Untuk
mahasiswa
Para mahasiswa diharapkan agar mberusaha
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai dengan teori dalam menangani
ibu hamil dengan plasenta previa totalis.
2. Untuk
pembaca
Semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
DAFTAR
PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Pritchard,Helman.1981.Patologi Obstetri.Bandung:Elstar offset
Nughraeny,Esti.2009.Asuhan Kebidanan Patologi.Jogjakarta:Pustaka Rihama
PADA IBU HAMIL Ny. Y GVPIVA0AhIV DENGAN PERDARAHAN
ANTEPARTUM
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA
Yang Membuat
1.
Iik Hikmawatun Amalah (09/1129/B/0042)
2.
Kiki Andrianti (09/1138/B/0051)
3.
Nia Dwi Yuliati (09/1160/B/0073)
4.
Ratih Padmasari (10/1799/B/0127)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur pada Alloh SWT karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan
presentasi kasus dengan judul manajemen kebidanan ibu hamil dengan perdarahan
antepartum pada Ny. Y GVPIVA0AhIV Umur kehamilan 38 minggu 2 hari di ruang
Teratai RSUD Banjarnegara tahun 2011.
Penulis
berusaha menyusun presentasi kasus dengan sebaiki baiknya,dengan pengetahuan
yang penulis miliki namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan presentasi kasus ini.
Dalam
penyusunan presetasi kasus ini,penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
pada :
1. Dr.
Endah Kurniasih selaku direktur RSUD
Banjarnegara.
2. Ani
Hadiningsih Amk selaku CI lahan di ruang Teratai RSUD Banjarnegara
3. Tin Utami, SST selaku pembimbing Akademik
4. Kelompok
yang telah membuat presentasi laporan kasus
Penulis manyadari bahwa presentasi kasus
ini tidak sepenuhnya sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya semoga penulisan presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan ilmu praktek kebidanan.
Banjarnegara,
Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………………..i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A. Latar
Belakang……………………………………………………………....1
B. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………….2
BAB
II TINJAUAN
TEORI……………………………………………………………4
A. Teori
Kasus………………………………………………………………….4
B. Teori
Varney…………………………………………………………………12
BAB
III TINJAUAN KASUS………………………………………………………………………………….17
BAB
IV PENUTUP ……………………………………………………………………..30
A. Kesimpulan………………………………………………………………….30
B. Saran…………………………………………………………………………31
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………32
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Angka
kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 420 per 100.000 kelahiran
hidup, rasio tersebut sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya (Mauldin, 1994).
Langkah
utama yang paling penting untuk menurunkan angka kematian ibu adalah mengetahui
penyebab utama kematian. Di Indonesia sampai saat ini ada tiga penyebab utama
kematian ibu yaitu perdarahan, pre eklampsia-eklampsia, dan infeksi.
Perdarahan
sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan
mengancam ibu. Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan
yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus,
sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis
antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 28 minggu (dengan berat
janin 1000 gram), meningat kemungkinan hidup janin diluar uterus (Wiknjosastro,
1999).
Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, R, 1998).
Frekuensi
perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit
Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S.
Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur,
Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan (Wiknjosastro, 1999).
Perdarahan
ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura
sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM
jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa
secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Ultrasonografi
merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan
plasenta previa.
Plasenta
Previa adalah suatu kesulitan kehamilan yang terjadi pada trimesters kedua dan
ketiga kehamilan. Dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini adalah
salah satu penyebab pendarahan vaginal yang paling banyak pada trimester kedua
dan ketiga. Plasenta Previa biasanya digambarkan sebagai implantation dari
plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix uteri).
Di
Amerika Serikat plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1.000 persalinan dan
mempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta
previa tercatat didapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di
Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasenta previa terjadi pada kira-kira 1
diantara 200 persalinan. Antara tahun 1971-1975 terjadi 37 kasus plasenta
previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 dari 125
persalinan.
Angka
kematian maternal karena plasenta previa berkisar 0,03%. Bayi yang lahir dengan
plasenta previa cenderung memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi
yang lahir tanpa plasenta previa. Resiko kematian neonatal juga tinggi pada
bayi dengan plasenta previa, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta previa.
Maternal
tingkat kematian yang sekunder ke plasenta previa kira-kira 0.03%. Bayi
wanita-wanita sudah takdir dengan plasenta previa untuk menimbang kurang dari
bayi wanita-wanita sudah takdir tanpa plasenta previa. Resiko neonatal dapat
mati/angka kematian adalah yang lebih tinggi untuk plasenta previa bayi melawan
kehamilan tanpa plasenta previa.
Solusio
plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding
uterus. Pasien dengan solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan
pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.
Di
Amerika Serikat frekwensi solusio plasenta kira-kira 1%, dan solusio plasenta
yang mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12% dari jumlah kehamilan
(1:830).Secara keseluruhan tingkat kematian janin pada solusio plasenta adalah
20-40%, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi
tinggi pada pasien dengan riwayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta
adalah bertanggung jawab untuk kira-kira 6% kematian maternal. Resiko solusio
plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur dibawah 20 tahun dan diatas 35
tahun.
B. TUJUAN
PENULISAN
1. TUJUAN
UMUM
Penulis dapat melaksanakan manajemen
kebidanan pada Ny. Y denagn perdarahan antepartum dengan menggunakan metode 7
langkah varney dengan benar.
2. TUJUAN
KHUSUS
Penulis mampu :
a. Melaksanakan
pengkajian dengan mengumpulkan data yang diperlukan pada kasus ibu hamil dengan
perdarahan antepartum.
b. Menginterpretasikan
data dasar pada kasus ibu hamil dengan
perdarahan antepartum
c. Mengantisipasi
diagnosa atau masalah potensial potensial yang harus dilakukan segera pada ibu
hamil dengan perdarahan antepartum.
d. Mengidentifikasi
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada kasus ibu hamil sdengan
perdarahan antepartum.
e. Merencanakan
asuhan yang menyeluruh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum.
f. Melaksanakan
perencanaan yang efisiensi pada kasus ibu hamil perdarahan antepartum
g. Mengevaluasi
hasil yang diperoleh pada kasus ibu hamil dengan perdarahan antepartum
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.TEORI
KASUS
1. Definisi
Perdarahan
yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu
2. Klasifikasi
Perdarahan
antepartum dapat berasal dari:
a. Kelainan
plasenta : plasenta
previa,solutio plasenta
b. Bukan
dari kelainan plasenta : kelainan serviks
dan vagina
3. Frekuensi : 3-14,3% dari persalinan
1. PLASENTA
PREVIA
a. Definisi
Keadaan
dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri
internal)
b. Klasifikasi
1) Plasenta
previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi
seluruh ostium.
2) Plasenta
previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh
plasenta,di bagi tiga yaitu:
§ Plasenta
previa lateralis posterior : bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
§ Plasenta
previa lateralis anterior : bila menutupi ostium bagian depan.
§ Plasenta
previa marginalis:bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi
plasenta.
c. Etiologi
1) Endometrium
yang inferior
2) Chorion
leave yang persisten
3) Chorpus
iuteum yang bereaksi lambat
4) Vaskularisasi
yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan.
5) Villi
khorialis yang persisten pada desidua kapsularis.
d. Faktor
Etiologi
1) Umur
(di bawah 17 tahun,di atas 35 tahun) dan paritas di atas 4
2) Hipoplasi
endometrium, bila kawin dan hamil di umur muda
3) Endometrium
cacat pada bekas persalinan berulang-ulang,bekas operasi,kuretase,dan manual
plasenta.
4) Korpus
Luteum bereaksi lambat,dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
5) Tumor-tumor
seperti mioma uteri,polip endometrium
6) Kadang-kadang
malnutrisi.
e. Diagnosis
dan gambaran klinis
1) Anamnesis:
Perdarahan
tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2) Inspeksi:
Perdarahan
keluar pervaginam : banyak,sedikit,darah beku, ibu terlihat pucat dan anemis.
3) Palpasi
abdomen
§ Janin
belum cukup bulan,fundus uteri masih rendah
§ Sering
di jumpai kelainan letak
§ Bagian
terbawah janin belum turun,kepala masih goyang
4) Pemeriksaan
inspekulo
5) USG:penentuan
lokasi plasenta
f. Pengaruh
plasenta previa terhasdap kehamilan dan persalinan
1) Pengaruh
plasenta previa terhadap kehamilan:kelainan letak dan partus prematurus.
2) Pengaruh
plasenta previa terhadap partus:
§ Kelainan
letak menyebabkan partus phatologi.
§ Bila
terjadi plasenta previa lateralis,ketuban pecah atau dipecahkan akan terjadi
prolaps funikuli.
§ Sering
di jumpai inersia primer.
§ Perdarahan.
g. Komplikasi
plasenta previa
1) Prolaps
tali pusat
2) Prolaps
plasenta
3) Plasenta
melekat, dikeluarkan dengan manual atau kerokan
4) Robekan
jalan lahir karena tindakan
5) Perdarahan
post partum.
6) Infeksi
karena perdarahan yang banyak
7) Bayi
premature atau bayi mati.
h. Prognosis
Kematian
maternal 0,1-5%;kematian perinatal:7-25%.
i.
Penanganan:
1) Segera
melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau untuk
mengurangi kesakitan dan kematian.
2) Bidan
yang menghadapi perdarahan plasenta previa segera lakukan rujukan ke pelayanan
yang lebih tinggi di lengkapi dengan:
a) Pemasangan
infuse
b) Diantar
petugas
c) Dilengkapi
keterangan /surat rujukan
d) Dipersiapkan
donor darah dan transfuse darah.
j.
Penanganan pasif:
1) Kirim
ke RS tanpa melakukan manipulasi baik rectal maupun vaginal.
2) Apabila
penilaian baik perdarahan sedikit janin masih hidup belum inpartu kehamilan
belum cukup 37 minggu atau berat badan janin di bawah 2500gr maka kehamilan
dipertahankan istirahat dan pemberian obat seperti spasmolitika,progestin atau
progesterone.
3) Beri
obat-obatan penambah darah
4) Cek
golongan darah dan siapkan donor transfuse darah.
k.
Cara persalinan:
1) Persalinan
pervaginam
·
Amniotomi dengan syarat(plasenta previa
lateralis/marginalis dengan pembukaan 4 cm/letak rendah/janin sudah meninggal)
2) Persalinan
perabdomen:
·
Plasenta prevail sentralis janin
hidup/meninggal
·
Semua plasenta previa lateralis
posterior karena perdarahan sulit di control
·
Plasenta previa dengan panggul
sempit,letak lintang.
3) Penanganan
placenta previa lateralis dan marginalis
§ Lakukan
amniotomi
§ Berikan
oksitosin tiap setengah jam per drip
§ Bila
belum berhasil lakukan Seksio Cesaria
4) Penanganan
plasenta previa sentralis (totalis): Lakukan Seksio Cesaria
2. SOLUSIO
PLASENTA
a. Definisi
Suatu keadaan dimana
plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
Biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b. Klasifikasi
Menurut derajat
lepasnya plasenta :
1) Solusio
plasenta parsialis: bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari
perlekatannya
2) Solusioplasenta
totalis : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari perlekatannya.
3) Prolapsus
plasenta : plasenta turun ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam.
c. Etiologi
Faktor yang
mempengaruhi :
1) Faktor
vaskuler (80-90%) yaitu toxemia gravidarum,gromeluronefritis kronika dan
hipertensi esensial.
2) Faktor
trauma :
·
Pengecilan yang tiba-tiba dari uterus
pada hidramnion dan gemelli.
·
Tarikan pada tali pusat yang pendek
akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau pertolongan
persalinan.
3) Faktor paritas :
sering terjadi pada multipara.
4) Pengaruh
lain : anemia,malnutrisi, tekanan
uterus pada vena cava inferior.
5) Trauma
langsung : jatuh,kena tending.
Frekuensi : 0,005-0,73%
d. Diagnosa
dan gejala klinis
1) Anamnesis
·
Perasaan sakit yang tiba –tiba
·
Perdarahan pervaginam yang sifatnya bias hebat dan
sekonyong-konyong terdiri dari darah
segar dan bekuan – bekuan darah.
·
Pergerakan anak mulai hebat, kemudian
pelan dan akhirnya berhenti.
·
Kepala terasa pusing, lemas, pucat, pandangan
berkunang-kunang.
2) Inspeksi
·
Ibu kelihatan anemis tidak sesuai dengan
banyaknya darah yang keluar.
·
Pasien gelisah seringa mengerang karena
kesakitan.
·
Pucat, sianosis, keringat dingin.
·
Kelihatan darah keluar pervaginam
3) Palpasi
·
Uterus tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
·
Uterus
teraba tegang dan k eras seperti papan.
·
Nyeri tekan ditempat plasenta terlepas.
·
Bagian-bagian janin susah dikenali
karena uterus tegang
4) Auskultasi
: sulit karena uterus tegang bila terdengar diatas 140 kemudian turun dibawah
100 dan akhirnya tidak terdengar.
5) Pemeriksaan
umum :
·
Tensi tinggi kemudian turun dan pasien
jatuh syok.
·
Nadi cepat, kecil.
6) Pemeriksaan
laboratorium
·
Urin : albumin +
·
Darah : Hb menurun (anemi), periksa gol
darah karena pada solution plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah
(hipofibrinogemia)
7) Pemeriksaan
placenta : pada bagian yang terlepas tampak tipis dan cekung dan terdapat darah
beku dibelakang placenta yang disebut hematom retroplasenter.
e. Diagnosis
banding
Plasenta previa dan rupture uteri
f. Komplikasi
1) Langsung
ü Perdarahan
ü Infeksi
ü Emboli
dan syok obstetric
2) Tidak
langsung
ü Kontraksi
uterus tidak baik,perdarahan PP
ü Hipofibrogemia
dengan perdarahan PP.
ü Nekrosis
korteks renalis menyebabkan anuria dan uremia
g. Prognosis
1) Terhadap
ibu : mortalitas 5-10%
2) Terhadap
anak : 70-80%
h. Terapi
1) Lakukan
rujukan ke rumah sakit dengan melakukan :
Ø Pemasangan
infuse
Ø Tanpa
melakukan pemeriksaan dalam
Ø Diantar
petugas
Ø Mempersiapkan
donor
Ø Menyertakan
surat rujukan.
2) Terapi
konservatif (ekspektatif)
Menunggu sampai perdarahan berhenti
dengan observasi dan akhirnya partus spontan dengan memberikan :
Ø Suntikan
morfin subkutan
Ø Stimulus
dengan kardiotonika seperti pentazol
Ø Tranfusi
darah
3) Terapi
aktif : mencoba tindakan agar anak segera lahir dan perdarahan berhenti.
Ø Amniotomi,
pemberian oksitosin kemudian partus spontan
Ø Bila
pembukaan lengkap,kepala di H III-IV ,janin hidup lakukan ekstraksi vakum atau
forsep.
Ø SC
dilakukan pada indikasi :
-
Anak hidup, pembukaan kecil.
-
Ada toxemia berat, perdarahan
banyak,pembukaan kecil panggul sempit atau letak lintang.
Ø Histerektomi
dilakukan pada afibrinogemia.
Diagnosis
banding antara plasenta previa dan solusio plasenta
|
SOLUSIO
PLASENTA
|
PLASENTA
PREVIA
|
KEJADIAN
|
Hamil
tua inpartu
|
Hamil
tua
|
ANAMNESA
|
Mendadak
Terdapat
trauma
Perdarahan
dengan nyeri
|
Perlahan,
tanpa disadari
Tanpa
trauma
Perdarahan
tanpa nyeri
|
KEADAAN
UMUM
|
Tidak
sesuai dengan perdarahan
Anemis,
tekana darah, nadi dan pernafasan tidak sesuai dengan perdarahan
Dapat
disertai pre-eklampsia/eklampsia
|
Sesuai
dengan perdarahan yang Nampak
|
PALPASI
ABDOMEN
|
Tegang,nyeri
Bagian
janin sulit diraba
|
Lembek
tanpa rasa nyeri
Bagian
janin mudah diraba
|
DJJ
|
Asfiksia
sampai mati tergantung lepasnya plasenta
|
Asfiksia
Meninggal
bila Hbs kurang 5%
|
PEMERIKSAAN
DALAM
|
Ketuban
tegang menonjol
|
Jaringan
plasenta
|
B.
TEORI VARNEY
1.
PENGKAJIAN
A.Data
subyektif
1.
Biodata
Nama : Ny.Y
Umur : Resiko plasenta previa
meningkat bersama umur ibu, multigrafide menurut penelitian sekitar 0,05-0,73%
akan mengalami plasenta previa secara spontan bila ibu berusia di atas 35
tahun.
Agama :
Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaaan : Buruh
Alamat :
Banjarnegara
1. Keluhan
utama
a) Keluhan
yang di rasakan ibu ini pada perdarahan ante partum penderita mengeluh keluar
darah warna merah segar dari jalan lahir sejak bangun tidur gejala pertama yang membawa si sakit ke
dokter atau rumah sakit adalah perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau
pada kehamilan trimester keIII
b) Perdarahan
tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2. Riwayat
penyakit
a. Riwayat
penyakit sistemik
Penyakit ibu yang menyertai kehamilan
yang dapat memperparah keadaannya seperti
hipertensi kronis,varices dan kaji apakah ibu pernah mengalami riwayat
plasenta previa sebelumnya.
b. Riwayat
penyakit keluarga
Penyakit yang di derita oleh keluarga
seperti hipertensi kronis yang dapat menjadi penyebab plasenta previa
3. Riwayat
obstetric
a. Riwayat
haid
Pada
plasenta previa di kaji HPHT untuk mengetahui umur kehamilannya
b. Riwayat
kehamilan sekarang
Tanda
plasenta previa terjadi bila ada perdarahan pervaginam tanpa nyeri yang
sifatnya bisa hebat dan pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali
tidak terbangun,baru waktu ia bangun,ia merasa bahwa kainnya basah,biasanya
perdarahan karena plasenta previa ini baru timbul setelah usia kehamilan 7bulan,Perdarahan
plasenta previa bersifat berulang-ulang karena pergeseran antara dinding rahim
dan plasenta maka regangan dinding rahim dan servix berkurang tapi dengan
majunya kehamilan regangan bertambah dan menimbulkan perdarahan baru,kepala
janin masih tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan
kelainan letak.
c. Pola
kebiasaan sehari-hari
d. Pola
nutrisi
Kaji
pola makan ibu karena wanita hamil harus benar-benar mendapat perhatian
terutama mengenai kebutuhan makanny asetiap hari harus mencukupi kebutuhan ibu
dan janin,dan perhatikan makanan yang bergizi yang seimbang,karena ibu hamil
yang malnutrisi dapat mengakibatkan plasenta previa.
e.
Pola kebiasaan buruk yang dapat
menyebabkan plasenta previa harus di kaji seperti wanita perokok,minum alcohol
dapat meningkatkan risiko plasenta pervia.
B.
Data obyektif
1. Keadaan
umum
Mengkaji
apakah ibu tampak kesulitan atau tampak lemah atau kesadaran
Menurun.
2.Pemeriksaan
umum
Periksa
suhu, nadi, tekanan darah,dan respires
3.Pemeriksaan
fisik
Lakukan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari head to toe
4.Pemeriksaan
abdomen
Uterus
tidak sesuai dengan tuanya kehamilan,uterus teraba kepala janin masih
tinggi,biasanya karena ukuran panjang rahim berkurang menyebabkan kelainan
letak.
5.Pemeriksaan
obstetric
·
Inspeksi
·
Palpasi
·
Auskultasi
·
Perkusi
Untuk
mengetahui keadaan ibu dan janin
6.Pemeriksaan genetalia
Periksa
apakah ada tanda-tanda infeksi pada genitalia,periksa perdarahan yang
keluar,tidak dilakukan pemeriksaan dalam karena biasa menambah perdarahan dan
kemungkinan infeksi.
C.
Data Penunjang
Di lakukan untuk mendukung penegakan
diagnosa yaitu:tes laboratorium seperti
1. Urin:
albumin+
2. Darah:
Hb menurun (anemia),periksa golongan darah karena pada plasenta previa sering
terjadi perdarahan hebat.
3. USG
untuk melihat jenis plasenta previa
II.INTERPRETASI DATA
1.
DiAGNOSA: ibu umur G P A hamil
dengan plasenta previa ini di dapat data
yang di dapat dari pasien dan pemeriksaan fisik
2.
DATA DASAR
Data
yang mendasari diagnose di atas yang di peroleh dari:
a. Data
Subyektif
1) Pernyataan
pasien tentang jumlah kehilangan darah dan
jumlah persalinan
2) Pernyataan
pasien tentang pernah tidak mengalami
plasenta previa
3) Pernyataan
pasien tentang HPHT
4) Pernyataan
pasien mengenai plasenta previa:perdarahan yang keluar dengan tidak ada rasa
nyeri perut
b.
Data Obyektif
1) Hasil
pemeriksaan dalam secara hati-hati dan dilakukan dimeja bedah terdapat
perdarahan dari kanalis serviksalis masih tertutup. Dan di rasakan pergerakan
anak mulai hebat .
2) Pemeriksaan
umum tanda-tanda vital
·
Masalah
Ibu merasa cemas dengan
kehamilannya
·
Kebutuhan
Atasi kecemasan ibu dengan member
support dan anjurkan ibu bed rest total
III.ANTISIPASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnose
yang mungkin dapat terjadi bila masalah tidak segera tertangani misal pada teori
plasenta previa dapat muncul diagnose potensial perdarahan,infeksi, dan syok
obstetric
IV.IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tindakan
untuk mencegah terjadinya diagnose potensial yang muncul agar tidak terjadi
perdarahan, infeksi,dan syok obstetric lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG dan
ibu untuk bed rest total.
V.MERENCAKAN
ASUHAN YANG MENYELURUH
Membuat
perencanaan untuk penanganan plasenta previa dan mencegah terjadi perdarahan, infeksi,
dan syok obstetric yaitu :
1.
Beritahu ibu tentang keadaannya
2.
Anjurkan ibu bed rest total
3.
Anjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan
4.
Pantau denyut nadi dan suhu tiap 2 kali dalam sehari serta perdarahan
5.
Lakukan kolaborasi dengan dr.SPoG
VI.PELAKSANAAN
Cantumkan
tanggal dan jam pelaksanaan, pelaksanaan di lakukan sesuai dengan rencana yang
telah di buat secara sistematis
VII.EVALUASI
Beri
tanggal dan jam evaluasi di lakukan, evaluasi
merupakan hasil dari perencanaan yang telah di laksanakan apakah berhasil ada
perubahan menjadi lebih baik atau lebih buruk .misal:
·
Ibu telah mengetahui keadaannya
·
Kecemasan ibu berkurang
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. Y UMUR 38 TAHUN GVPIVA0AhIV UMUR
KEHAMILAN 38 minggu 2 hari DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RUANG TERATAI RSUD
BANJARNEGARA
NO. REGISTER
: 001234
RUANG : Teratai
Tgl masuk : 15 Maret 2011 Pukul : 09.35
WIB
Tanggal
pengkajian : 15 Maret 2011
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Tanggal:15
Maret 2011 Pukul:09.35
WIB
Nama : Ny. Y Nama : Tn. J
Umur : 38 tahun Umur :40 tahun
Suku/kebangsaan : Indonesia Suku/kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kecepit,RT 04/01 Alamat : Kecepit,RT 04/01
B. ANAMNESA
(DATA SUBJEKTIF)
1.
Alasan kunjungan ini : Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV rujukan dari
BPS Harapan Bangsa dengan perdarahan pervaginam dari jalan lahir sejak jam
05.00 WIB.
2.
Keluhan utama :
Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari jalan lahir sudah 10 kali ganti pembalut
penuh, warna darah merah segar,perut tidak sakit sejak pukul 05.00 WIB
3.
Riwayat menstruasi :
Haid pertama : Umur 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : Normal (3-4 x ganti softex)
Haid pertama : Umur 12 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : Normal (3-4 x ganti softex)
Dismenorhoe : Tidak ada
Teratur : Iya
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : Encer. Bau: amis
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : Encer. Bau: amis
4.
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
yang lalu :
No
|
Tgl.
Lahir
|
Usia
Kehamilan
|
Jenis
Persalinan
|
Tempat
Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong |
Bayi
|
Nifas
|
|||
Umur
|
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB
|
Jenis
kelamin
|
Masalah
|
Lactase
|
|||||
1
|
11-01-1994/17thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Dukun
|
50 cm/ 3000gr
|
Laki- laki
|
Tidak ada
|
lancar
|
2
|
2-8-1997/14 thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
51 cm/
3200gr
|
Laki-laki
|
Tidak ada
|
Lancar
|
3
|
14-2-2001/ 10thn
|
9bln
|
Spontan
|
Rumah
|
Tdak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
53 cm/ 3300
|
Laki-laki
|
Tidak ada
|
lancar
|
4
|
25-5-2009/ 2,5 thn
|
9bln
|
Spontan
|
BPS
|
Tdak ada
|
Tidak ada
|
Bidan
|
53 cm/ 3300
|
perempuan
|
Tidak ada
|
lancar
|
5
|
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
Riwayat Kehamilan ini :
·
HPHT :
20-6-2010 UK : 38 minggu 2 hari
·
Taksiran persalinan/HPL : 27-3-2011
·
Riwayat ANC :
teratur
Periksa hamil dimana :
Bidan
Kapan :
1 maret 2011
Sudah berapa kali :
4x
Obat/jamu yang sedang dikonsumsi :
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu
Riwayata alergi obat : ibu mengatakan tidak alergi obat apapun
·
Keluahan- keluhan pada Trimester 1 : mual muntah
Trimester II : Tidak ada keluhan
Trimester III : perdarahan
pervaginam
·
Pergerakan anak pertama kali :umur kehamilan 16 minggu
·
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam
terakhir :16x/24 jam
·
Imunisasi TT TT1:SD kelas 6, TTII:Capeng, TTIII:Hamil UK
4Mgg
·
Tanda bahaya kehamilan :
-
Nyeri perut hebat :tidak ada
-
Sakit kepala berat/terus menerus :tidak ada
-
Penglihatan kabur :tidak ada
-
Perdarahan pervaginam :ada
-
Odema seluruh tubuh : tidak ada
-
Gerakan janin menghilang :tidak ada
6.
Pola kebiasaan sehari-hari :
|
Sebelum
hamil
|
Selama
hamil
|
Nutrisi
(pola makan)
|
· Makan
:
Porsi :…3…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur
· Minum
:…7…..gelas / hari
Jenis:air putih,teh
· Kebiasaan
lain:tidak ada
· Keluhan:tidak
ada
|
· Makan
:
Porsi :…4…..piring / hari
Komposisi:nasi,lauk,sayur,buah
· Minum
:…8…..gelas / hari
Jenis:air putih,teh,susu
· Kebiasaan
lain:tidak ada
· Keluhan:tidak
ada
|
Eliminasi
|
· BAB
Frekuensi
:…1x…../hari
Konsistensi
: lunak
Warna :kekuningan
· BAK
Frekuensi
: …3-4x……./hari
Konsistensi
: cair.
Warna :
kuning jernih
Keluhan:tidak
ada
|
· BAB
Frekuensi
:…1x…../hari
Konsistensi
: agak keras
Warna :hitam kekuningan
· BAK
Frekuensi
: …4-5x……./hari
Konsistensi
: cair.
Warna :
kuning jernih
Keluhan:tidak
ada
|
Seksualitas
|
2-3kali
/ minggu
Keluhan:tidak
ada
|
1-2kali
/ minggu
Keluhan:tidak
ada
|
Personal
hygiene
|
· Mandi :2x/hari
· Keramas
:2x./minggu
· Ganti
pakaian : 2-3x/hari
· Keluhan:tidak
ada
|
· Mandi :2x/hari
· Keramas
: 2x/minggu
· Ganti
pakaian : 2-3x/hari
· Keluhan:tidak
ada.
|
Aktivitas
sehari-hari
|
Memasak,mencuci,mengepel,menyapu
|
Memasak,menyapu
|
Istirahat
|
Siang
2 jam
Keluhan:tidak
ada
Malam
7-8jam
Keluhan:tidak
ada
|
Siang
1 jam
Keluhan:tidak
ada
Malam
6-7 jam
Keluhan:tidak
ada
|
7. Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang
membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru,
hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.
8.Riwayat kesehatan dahulu :
Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang
membutuhkan perawatan khusus seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru,
hepatitis,DM, hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS.
9.Riwayat kesehatan keluarga :
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular atau penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya seperti penyakit jantung,ginjal,asma/TBC paru, hepatitis,DM,
hipertensi, epilepsy,malaria,IMS,kusta,kecacingan,HIV/AIDS. Dalam keluarga
istri atau suami tidak ada riwayat anak kembar.
10.Riwayat perkawinan:
§ Status
perkawinan : Syah, Kawin : 1 kali
§ Kawin I :
Umur 20 tahun ,dengan suami umur 22 tahun
Lamanya : 18 tahun, anak : 4 orang
11. Riwayat
Psikososial :
§ Kehamilan
ini :
diinginkan
§ Kekhawatiran
khusus dalam kehamilan ini :
Ada,Ibu mengatakan takut mengalami keguguran
§ Reaksi suami
dan keluarga terhadap kehamilan ini :
Senang
§ Dukungan
keluarga
: Mendukung
§ Pengambil
keputusan dalam keluarga
: Suami
12.Riwayat KB
Jenis KB
|
Pasang
tahun
|
Oleh
|
Lepas
tahun
|
Oleh
|
Alasan
|
1. sentik 3bln
|
1994
|
Bidan
|
1996
|
Bidan
|
Ingin mempunyai anak ke-2
|
2. Implan 3thn
|
1997
|
Bidan
|
2000
|
bidan
|
Ingin mempunyai anak ke-3
|
3.IUD 8thn
|
2001
|
Bidan
|
2008
|
bidan
|
Ingin ganti cara yaitu pasang implant
|
4.riwayat Implan gagal thn 2010
|
|
|
|
|
|
13.Riwayat status social ekonomi :
§ Hubungan ibu
dengan keluarga di masyarakat : Baik
§ Penghasilan
: ± Rp. 700.000,00/bulan
§ Tabungan ibu
bersalin : Ada,sudah di persiapkan
D.
PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Lemah
Keadaan Emosional : Stabil
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/70 mmhg
Denyut nadi : 60x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36˚C
Tinggi badan : 160 cm
LILA : 25 cm
Berat badan sebelum
hamil : 53 kg
Berat badan sekarang : 63 kg
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala :
Mesochepal
Muka/wajah : Tidak odema
Lain-lain : Tidak ada
Mata
Kelopak mata : Tidak
odema
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Lain-lain : Tidak ada
Hidung
Sekret : Tidak ada
Polip : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Telinga
Serumen : Tidak ada
Lain-lain : Tiadak ada
Mulut
Bibir : Tidak kering
Gigi : Tidak ada caries
dan tidak berlubang
Lain-lain : Tidak ada
Leher
Kelenjar tiroid : Tiadak
ada pembesaran
Kelenjar getah bening :
Tidak ada pembesaran
Lain-lain :
Tidak ada
Dada
Payudara :
Pembesaran : Ada
Putting susu : Menonjol
Simetris : Iya
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Ada,kolostrum
Areola : Menghitam
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Abdomen
Pembesaran : Ada, sesuai umur
kehamilan
Benjolan abnormal : Tidak ada
Bekas luka operasi : Tidak ada
Kandung kemih : Kosong
Strie/Linea gravidarum : Ada
Gerakan janin : Ada
Palpasi
uterus
Leopold I :
TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II:
kanan : teraba keras,memanjang
seperti ada tahanan
Kiri :
teraba bagian kecil-kecil janin
Leopold III : teraba
keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
Leopold IV: konvergen(belum masuk
PAP)
TFU : 30 Cm
TBJ : 2790 gram
Penurunan
bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ : ada
Frekuensi :135x/menit
Punctum
maksimum : kanan bawah pusat
Ano-genital
:
Perineum : tidak ada bekas luka parut
Vulva vagina : tidak oedema
Tanda Chadwick : ada
Pengeluaran : ada, darah warna : merah segar
Anus : hemoroid : tidak ada
Varises dan odema : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Posisi
tulang belakang : Lordosis gravidarum
Extremitas atas : oedema : tidak ada
Kebersihan :
bersih
Warna jari
dan kuku : merah muda
Turgor :
baik
Kekakuan
otot dan sendi : tidak ada
Kemerahan :
tidak ada
Lain- lain :
tidak ada
Extremitas
bawah : oedema : tidak ada
Kebersihan :
bersih
Warna jari
dan kuku : merah muda
Turgor :
baik
Kekakuan
otot dan sendi : tidak ada
Kemerahan :
tidak ada
Varises :
tidak ada
Refleks patella : kanan ada positif, kiri ada positif
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB : 10 gr%
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
Golongan darah : A
Pemeriksaan USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa totalis.
II.
INTEPRETASI DATA
·
Diagnosa : Ny. Y umur 38 tahun GVPIVA0AhIV
hamil 37 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intra uterin presentasi belakang kepala dengan plasenta
previa totalis.
Data Dasar :
DS :
-
Ibu mengatakan bernama Ny. Y
-
Ibu mengatakan berusia 38 tahun
-
Ibu mengatakan ini kehamilan kelima, sudah pernah melahirkan
empat kali, tidak pernah keguguran, anak hidup empat orang
-
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak
pukul 05.00 WIB
DO :
a. Pada
pemeriksaan palpasi
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold I : TFU 3jari diatas pusat, teraba agak bulat kurang melenting,lunak
Leopold II:
kanan : teraba keras,memanjang
seperti ada tahanan
Kiri :
teraba bagian kecil-kecil janin
Leopold III : teraba
keras,bulat,melenting masih dapat digoyang
Leopold IV: konvergen (belum masuk
PAP)
TFU : 30 Cm
TBJ : 2790 gram
Penurunan
bagian terendah (perlimaan) : 5/5
Auskultasi :
DJJ : ada
Frekuensi :135x/menit
Punctum
maksimum : kanan bawah pusat
b. Tampak
perdarahan banyak .± 520 cc,
darah berwarna merah segar (tidak menggumpal) dan baunya amis
c. Hasil pemeriksaan USG.
ü HB : 10 gr%
ü Golongan
darah : A
ü Pemeriksaan
USG: Janin Hidup Tunggal Intra Uterin letak kepala,TBJ 2790 gram,air ketuban
jernih, placenta implantasi menutupi seluruh OUI.Kesimpulan plasenta previa
totalis.
·
Masalah : Ibu mengatakan merasa cemas,dan ibu
mengalami anemia ringan
·
Kebutuhan : Atasi rasa cemas ibu dan atasi anemia
ringan
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Anemia sedang,Syok hemoraghie,Gawat Janin
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito
Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk menyiapkan SC Cito
V.
PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
2. Observasi
pengeluaran perdarahan pervaginam,TTV,DJJ,His
3. Anjurkan
ibu untuk miring
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
4. Berikan dukungan psikologi pada ibu
5. Pasang infuse RL dan DC
6. Siapkan
pasien untuk tindakan SC Cito
7. Beri
inform consent pada pasien dan keluarga
8. Siapkan
donor darah golongan darah A
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.
9.Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk melakukan tindakan persalinan dengan Seksio Cesaria.
VI.
PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Maret 2011 Pukul : 09.45 WIB
1.
Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini.
Menjelaskan kondisi ibu dan kehamilannya yang
mengalami komplikasi pada implantasi plasenta.
2. Mengobservasi pengeluaran
pervaginam,TTV,DJJ,dan His
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri, agar ibu mendapatkan suplai oksigen
yang lebih
banyak karena tidak menekan aorta.
4. Memberikan dukungan psikologis pada ibu.
Menganjurkan
teknik relaksasi pada ibu pada saat tidak ada his atau kontraksi untuk
mendapatkan kenyamanan dengan melibatkan anggota keluarga untuk memberikan
dukungan psikologis ibu.
5.Memasang infuse RL pada tangan kiri dengan tetesan
24 tetes x/menit dan memasang DC untuk membantu ibu melancarkan BAK.
6. Menyiapkan pasien untuk tindakan SC Cito dengan
cara :
-
Mengganti pakaian pasien dengan menggunakan pakaian
operasi
-
Memberikan dukungan pada ibu agar ibu tidak merasa
cemas dan takut dalam menghadapi operasi.
7. Memberi
inform consent pada pasien dan keluarga untuk memastikan bahwa pasien bersedia
untuk melakukan tindakan operasi.
8. Menyiapkan
donor darah dengan golongan darah A
9. Melakukan
kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk melakukan tindakan operasi.
.
2.
EVALUASI
Tanggal : 15 Maret 2011 Pukul : 10.30 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi seluruh jalan lahir.
2.Hasil observasi :
Jam
|
TD
|
N
|
S
|
R
|
DJJ
|
Perdarahan
|
His
|
Frekuensi
|
09.45
|
90/70
|
62
|
36
|
24
|
135
|
500cc
|
4x
|
30 detik
|
10.15
|
90/60
|
65
|
|
24
|
138
|
510cc
|
4x
|
40 detik
|
10.45
|
90/70
|
65
|
36
|
22
|
140
|
520cc
|
5x
|
45 detik
|
11.15
|
90/70
|
70
|
|
20
|
138
|
530cc
|
5x
|
45 detik
|
3.Ibu bersedia untuk bedrest dan miring kiri.
4. Ibu bersedia untuk melakukan teknik relaksasi
sesuai dengan yang diajarkan.
5. Infus RL telah di pasang pada tangan sebelah kiri
dengan tetesan 24 tetes x/menit dan DC pun telah terpasang.
6. Pasien telah siap untuk melakukan tindakan operasi.
7. Inform consent telah diberikan,ibu bersedia untuk
melakukan operasi.
8. Darah telah tersedia 4 kolf
9. Rencana SC jam 11.45 WIB.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah
dilaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan plasenta previa
totalis pada Ny. Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV di RSUD Banjarnegara pada
tanggal 15 Maret 2011 dapat disimpulkan :
1. Asuhan
kebidanan pada Ny. Y dengan plasenta previa totalis di ruang teratai RSUD
Banjarnegara menggunakan penerapan manajemen 7 langkah varney.
2. Pada
kasusn Ny. Y ditemukan gejala plasenta previa totalis yaitu keluarnya darah
pervaginam berwarna merah segar tanpa disertai rasa sakit. Diagnosa kebidanan
yang ditemukan adalah Ny.Y umur 38 tahun GV PIV A0 AhIV umur kehamilan 38
minggu 2 hari dengan plasenta previa totalis permasalahan yang ditemukan adalah
ibu cermas dan takut akan kehamilannya serta kebutuhan yang perlukan pada Ny.Y
yaitu mengatasi rasa cemas ibu dan mengatasi anemia.
3. Diagnosa
potensial pada Ny.Y yaitu potensial terjadi anemia berat dan syok hipovolemik
dengan mengacu pada dasar yaitu ibu mengatakan keluar darah merah segar tanpa
rasa sakit dari jalan lahirnya.
4. Tindakan
antisipasi akebutuhan segera yang penulis lakukan pada kasus Ny.Y yaitu tidur
baring ( bed rest) dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
5. Tahap
perencanaan pada Ny.Y adalah observasi KU, TTV, perdarahan, anjurkan ibu untuk
bed rest, pemberian infuse RL serta libatkan keluarga dalam perawatan ibu dan
lakukan kolaborasi dengan dr Sp.OG untuk pemeriksaan USG, hal ini sesuai dengan
teori.
6. Tahap
pelaksanaan yang penulis lakukan pada Ny. Y sudah sesuai pada teori yang ada,
dan kolaborasi dengan dokter SPOG telah dilakukan dan hasil USG adalah keadaan
janin baik dan letak plasenta menutupi seluruh jalan lahir ibu.
7. Evaluasi
didapatkan dengan pelaksanaan tindakan yang menunjukkan dampak positif bagi
pasien yaitu pdengan pemberian terapi. Pada kasus ini didapatkan hasil akhir
pengakhiran kehamilan dengan seksio sesaria.
B.
SARAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan
menyeluruh pada ibu hamil dengan plasenta previa totalis makaS penulis
memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk klien dan keluarga
a. Saran- saran yang diberikan oleh
petugas kesehatan supaya lebih diperhatikan dan dilaksanakan secara optimal
sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan.
b. Dorongan atau dukungan dan
partisipasi keluarga dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien
hendaknya lebih ditingkatkan sehingga klien lebih merasakan keberadaannya dalam
keluarga
2. Untuk RSUD Banjarnegara
Diharapkan agar RSUD Banjarnegara tetap
menjaga kualitas pelayanan kebidanan, terutama dalam penanganan plasenta previa
totalis
1.Untuk
mahasiswa
Para mahasiswa diharapkan agar mberusaha
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai dengan teori dalam menangani
ibu hamil dengan plasenta previa totalis.
2. Untuk
pembaca
Semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
DAFTAR
PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Pritchard,Helman.1981.Patologi Obstetri.Bandung:Elstar offset
Nughraeny,Esti.2009.Asuhan Kebidanan Patologi.Jogjakarta:Pustaka Rihama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar